KRITIK SOSIAL PADA WACANA GRAFITI LIAR DI STADION KANJURUHAN MALANG

  • Nur Indah Sholikhati Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
  • Etin Pujihastuti Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
Keywords: kritik sosial, grafiti liar, Stadion Kanjuruhan

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia cenderung bersifat komunal daripada
individualisme. Pengalaman ataupun permasalahan yang dimiliki masyarakat komunal inilah
yang pada akhirnya menentukan variasi bahasa yang muncul dalam sebuah kebudayaan.
Masyarakat yang tengah berada dalam suatu kemarahan atau kesedihan yang mendalam akan
menghasilkan tuturan bahasa yang berkaitan dengan kemarahan atau kesedihan tersebut.
Dengan dasar itulah, bahasa sanggup menjadi representer wujud kritik sosial berdasarkan
kondisi suatu masyarakat dalam sebuah kebudayaan. Grafiti merupakan salah satu bentuk
bahasa tulis yang dapat menguatkan adanya relevansi bahasa dengan kritik sosial tersebut.
Dengan melihat fenomena grafiti liar yang muncul di Stadion Kanjuruhan, kita dapat melihat
potret gambaran kondisi masyarakat beserta kritik sosial yang terkandung di dalamnya.
Selanjutnya, wacana grafiti yang terdapat di Stadion Kanjuruhan pascatragedi Kanjuruhan di
Malang dianalisis dengan menggunakan pisau analisis wacana kritis Norman Fairclough.
Analisis wacana kritis Norman Fairclough digunakan untuk mengungkapkan kritik sosial
melalui tiga tahapan analisis, yakni (1) analisis tekstual, (2) analisis praktik diskursif, dan (3)
analisis praktik sosial. Sumber data penelitian diambil dari wacana grafiti liar di Stadion
Kanjuruhan dalam bentuk kode, kata, frasa, kalimat, dan gambar-gambar simbolis pascatragedi
Kanjuruhan terjadi. Cara mengumpulkan data melalui diskusi dan dokumentasi. Data yang telah
terkumpul kemudian ditulis dan dimasukkan ke dalam kartu data. Analisis data dibagi menjadi
enam bagian, yaitu: inventarisasi data, klasifikasi data, kodifikasi, deskripsi, elaborasi, dan
inferensi berdasarkan pendekatan metode Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough dengan
menggunakan analisis teks dan konteks. Metode validasi data menggunakan triangulasi sumber
dan reliabilitas stabilitas. Hasil analisis terkait kritik sosial dalam wacana grafiti liar di stadion
kanjuruhan menemukan menemukan tiga klasifikasi wujud kritik sosial, yaitu (1) kritik sosial
masalah pemerintahan, (2) kritik sosial masalah kemanusiaan, dan (3) kritik sosial masalah
sosial budaya.

Published
2023-01-30