KOMPLEKSITAS STRUKTUR ISI CERITA PENDEK KARANGAN PESERTA DIDIK TAHAP OPERASIONAL FORMAL

  • Wagiran Wagiran Universitas Negeri Semarang
  • Arum Yuliya Lestari Universitas Negeri Semarang
  • Nas Haryati Setyaningsih Universitas Negeri Semarang
Keywords: Kompleksitas struktur isi, karangan cerita pendek, peserta didik tahap operasional formal

Abstract

Cerita pendek merupakan salah satu karya sastra. Ragam masalah atau peristiwa dalam cerita
pendek tidak memiliki batasan sehingga pengarang memiliki kebebasan untuk menyajikannya.
Adanya hal tersebut maka kompleksitas struktur isi yang disajikan oleh para pengarang
memiliki perbedaan. Salah satunya oleh peserta didik jenjang SMP dan SMA. Keduanya masuk
ke dalam perkembangan kognitif yang sama yaitu tahap operasional formal namun memiliki
karakteristik penyajian kompleksitas struktur isi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kompleksitas struktur isi cerita pendek karangan peserta didik tahap operasional
formal. Pendekatan dalam penelitian ini terdiri atas dua yaitu pendekatan teoretis
menggunakan pendekatan objektif dan pendekatan metodologis menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan kompleksitas struktur isi dalam cerita pendek
karangan peserta didik tahap operasional formal jenjang SMP masuk dalam kategori sederhana.
Berdasarkan kategori tersebut, ditemukan karakeristik karangan cerita pendek peserta didik
jenjang SMP yaitu: (1) peralihan peristiwa menggunakan pernyataan waktu, (2) penyampaian
permasalahan secara langsung dan hanya memenuhi hukum-hukum alur berupa
kemasukakalan dan keutuhan, (3) memunculkan tokoh secara analitik, dan (4) susunan
struktur isi dengan satu garis lurus. Peserta didik tahap operasional formal jenjang SMA
berdasarkan hasil analisis menunjukan kategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis tersebut
ditemukan karakeristik karangan cerita pendek peserta didik tahap operasional formal jenjang
SMA yaitu: (1) peralihan peristiwa dengan memunculkan peristiwa lain, (2) penyampaian
permasalahan secara tidak langsung dan memenuhi hukum-hukum alur secara sempurna yaitu
kemasukakalan, kejutan, tegangan, dan keutuhan, (3) memunculkan tokoh secara dramatik, dan
(4) susunan struktur isi dengan berkelok.