TRADISI LARUNG SESAJI SEBAGAI UPAYA PEMAHAMAN MITIGASI BENCANA

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan nilai-nilai dalam tradisi larung sesaji pesisir utara
Jawa Tengah sebagai upaya pemahaman mitigasi bencana. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah yaitu (1) mengumpulkan, (2)
mengidentifikasi, (3) melakukan studi pustaka, (4) mendokumentasikan, (5) menganalisis dan
mendeskripsikan nilai-nilai dalam tradisi larung sesaji pesisir utara Jawa Tengah sebagai upaya
pemahaman mitigasi bencana. Instrumen penelitian ini meliputi kartu data penelitian, lembar
observasi, dan lembar wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan metode deskriptif
kualitatif yaitu (1) pengumpulan data, (2) reduksi, (3) penyajian (display) data, dan (4)
penyimpulan atau verifikasi data dan hasil. Hasil penelitian ini adalah tradisi larung sesaji di
pesisir utara (Kendal) diawali dengan arak-arakan, penyembelihan hewan sesaji, doa bersama,
dan hiburan. Nilai-nilai konservasi yang muncul dalam tradisi larung di pesisir utara Jawa
Tengah adalah (1) menghormati, (2) kebersamaan/kekeluargaan, (3) keadilan, (4) religi, (5)
gotong royong, (6) persaudaraan, (7) peduli, (8) cinta lingkungan, dan (9) nilai budaya. Nilainilai dalam tradisi larung sesaji dapat dijadikan sarana untuk menjaga, melindungi, dan
melestarikan lingkungan terutama lingkungan laut terutama di pesisir utara Jawa Tengah. Nilainilai dalam tradisi larung juga dapat dijadikan sebagai upaya untuk memberikan pemahaman
kepada masyarakat tentang mitigasi bencana alam. Tradisi larung merupakan upaya untuk
merawat nilai dan pengetahuan lokal yang direpresentasikan dalam penyelenggaraan ritual
merupakan bentuk dari komunikasi ritual. Kegiatan tradisi larung yang dilakukan secara rutin
dapat menjadi sarana untuk menanamkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang
mitigasi bencana. Hal tersebut didasark