BIOTA PERAIRAN DALAM PANTUN MELAYU TERBITAN BALAI PUSTAKA

  • Wachid E. Purwanto Universitas Ahmad Dahlan
  • Yosi Wulandari Universitas Negeri Semarang
  • Listiayana Salsabila Universitas Ahmad Dahlan
Keywords: biota perairan, ekosistem, kelas, pantun, melayu.

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati serta
tingkat endemisme yang sangat tinggi, sehingga menjadi salah satu negara
megabiodiversity. Salah satu keanekaragaman hayati tersebut merupakan bagian dari
biota perairan. Biota perairan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai fauna yang
hidup di daerah perairan, baik di kawasan air tawar, air payau, maupun di perairan asin.
Beberapa biota perairan tersebut disebutkan dalam sampiran pantun Melayu sejak
lebih dari 100 tahun lalu. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan biota perairan
yang disebutkan dalam antologi Pantun Melayu. Metode penelitian menggunakan
content analysis. Hasil penelitian menunjukkan adanya 3 kategori biota berdasar
ekosistemnya, yakni 1) biota air tawar meliputi delapan biota, yakni buaya, seluang,
lintah, ikan belida, selangat, gerami, sepat, dan labi-labi, 2) biota air payau memuat dua
jenis, yakni ikan seluang dan ikan bemban; 3) biota air asin meliputi 13 biota laut, yakni
hiu, lumba-lumba, tenggiri, belanak, ketumbak, kerisi, tamban, sinangis, udang, kepiting,
ketam, kerang, dan ubur-ubur. Berdasarkan kategori kelas terdapat empat kelas utama,
yakni 1) pisces meliputi 14 macam ikan, yakni hiu, lumba-lumba, tenggiri, belanak,
ketumbak, kerisi, tamban, sinangis, bemban, seluang, belida, selangat, gerami, dan sepat;
2) crustacea meliputi tiga macam udang-udangan, yakni udang, kepiting, dan ketam; 3)
molusca meliputi tiga macam hewan bertubuh lunak, yakni kerang, ubur-ubur, dan
siput; 4) reptil meliputi dua macam, yakni buaya dan labi-labi. Hiu dan Labi-labi dalam
kategori berstatus terancam punah.

Published
2023-02-02