KONFLIK ANTARENTIK DALAM NOVEL MEI HWA DAN SANG PELINTAS ZAMAN KARYA AFIFAH AFRA

  • Septina Krismawati Universitas Sanata Dharma
  • Rishe Purnama Dewi Universitas Sanata Dharma
  • Elsa Bima Bernata Universitas Sanata Dharma
Keywords: konflik, etnik, sosiologi sastra

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis konflik
antaretnik yang terjadi dalam novel Mei Hwa dan Sang Pelintas Zaman
karya Afifah Afra. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif yang menggunakan kutipan-kutipan dalam bentuk kata, frasa,
kalimat, dan paragraf dalam novel untuk hasil penelitian yang telah
dilakukan. Sumber data dari penelitian ini adalah novel Mei Hwa dan
Sang Pelintas Zaman karya Afifah Afra sedangkan data yang digunakan
merupakan kutipan-kutipan kata, frasa, kalimat, dan paragraf dalam
novel yang menunjukkan konflik antaretnik. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan sosiologi Alan Swingewood yang memandang karya
sastra sebagai dokumen sosiobudaya yang merefleksikan sebuah zaman
dan karya sastra hubungannya dengan fakta-fakta kesejarahan. Teknik
pengumpulan data adalah teknik dokumentasi dan teknik analisis data
yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah narrative analysis.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan hasil penelitian yang
berupa konfllik antaretnik, yaitu sebagai berikut. Pertama, konflik
antaretnik Jawa dan Belanda. Konflik antaretnik ini diwakili oleh tokoh
Raden Nganten Sunarsih dan Betje Angela Walter. Kedua, konflik
antaretnik Jawa dan Arab. Konflik antaretnik ini diwakili tokoh Raden
Nganten Sunarsih dan Muhdhor Alattas. Ketiga, konflik antaretnik
Tionghoa dan masyarakat pribumi. Konflik antaretnik ini diwakili oleh
Mei Hwa dan tokoh-tokoh dari masyarakat pribumi. Akar atau sumber
konflik mereka adalah adanya stereotipe, stigma, prasangka negatif
terhadap etnik lain, perbedaan baik secara individual maupun komunal,
seperti adat, budaya, tata karma, status sosial, dan hal-hal lain yang
memicu terjadinya konflik, baik dalam bentuk perang dingin hingga
kekerasan fisik.

Published
2023-02-02