VARIASI PENERAPAN HOME LITERACY ENVIROMENT SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN BUDAYA LITERASI KELUARGA

Septina  Sulistyaningrum; Ida  Zulaeha

Septina Sulistyaningrum Universitas Negeri Semarang
Ida Zulaeha Universitas Negeri Semarang

Keywords: Home literacy environment, Literasi Keluarga, Orang tua

Abstract

kan agar anak memiliki kemampuan membaca yang bagus. Sebuah studi
menunjukkan bahwa anak-anak tidak harus berasal dari keluarga yang berada
untuk memiliki kemampuan membaca awal yang bagus, tetapi mereka yang
memiliki lingkungan literasi di rumah. Peran orang tua merupakan hal yang
sangat penting untuk membentuk lingkungan literasi keluarga mengingat orang
tua merupakan lingkungan yang bersifat fisiologis dekat dengan anak-anak.
Pemahaman orang tua mengenai upaya membangun literasi masih rendah. Belum
banyak keluarga yang menyediakan fasilitas untuk menanam budaya literasi.
Masih banyak orang tua yang mengabaikan beberapa hal, di antaranya
membangun budaya literasi di rumah. Mereka hanya mengandalkan pembelajaran
literasi di sekolah. Sekitar 63% mengimplementasikan konsep home literacy
enviroment, sedangkan 37% belum mengimplementasikan konsep home literacy
enviroment. Padahal banyak hal-hal sederhana yang dapat diciptakan orang tua
sebagai bentuk implementasi home literacy enviroment. Implementasi Home
literacy enviroment sebagai upaya membangun budaya literasi keluarga di
antaranya: 1) membacakan untuk anak, dan berbicara kepada anak tentang apa
yang mereka baca; 2) melibatkan anak mereka dalam diskusi sehari-hari; 3)
ketika membawa anak pada suatu kegiatan atau acara; 4) membaca untuk
kesenangan di depan anak-anak (membaca novel, majalah, koran, info online); 5)
menulis/mengetik di depan anak mereka (daftar belanjaan, agenda kegiatan, dll);
6) bercerita kepada anak-anak tentang peristiwa yang pernah dialami, dll; 7)
mengajari anak-anak lagu atau puisi; 8) menyediakan anak-anak dengan
pena/pensil dan kertas dan mendorong mereka untuk menggambar atau menulis;
9) membawa anak ke perpustakaan/toko buku untuk memilih buku; 10)
mengajak anak-anak untuk berlatih tentang bunyi bahasa/kata; 11) meminta anak
mengidentifikasi bunyi bahasa/kata yang didengar; dan 12) menunjukkan
huruf-huruf abjad di lingkungan sekitar (environmental print).