http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/issue/feed Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta 2023-02-23T08:56:51+07:00 Yanuar Bagas A yanuarbagasa@upy.ac.id Open Journal Systems <p><!--StartFragment --></p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/29 MAKNA SIMBOLIK PANTANGAN WONG BANYUMAS DALAM CERITA TRAGEDI SABTU PAING SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA SOSIAL 2023-01-30T15:06:43+07:00 Meina Febriani meinafebri@mail.unnes.ac.id Suseno Suseno susenows@mail.unnes.ac.id Diyamon Prasandha diyamonprasandha@mail.unnes.ac.id <p>Tulisan ini bertujuan mengungkap bentuk-bentuk pantangan wong Banyumas dalam<br>cerita Tragedi Sabtu Paing serta makna simbolik dan implikasinya terhadap upaya mitigasi<br>bencana sosial. Tragedi Sabtu Paing yang menjadi tonggak sejarah Banyumas menyisakan mitos<br>yang dianggap sakral bagi wong Banyumas. Pada peristiwa nahas itu, Adipati Wargautama I<br>yang gugur terbunuh diyakini telah menyampaikan lima pantangan yang dipercaya dan dijiwai<br>oleh wong Banyumas sebagai upaya preventif. Untuk menjawab itu, wacana tertulis dalam<br>manuskrip “Sebuah Pendopo di Lembah Serayu” menjadi data penting yang dianalisis secara<br>kualitatif menggunakan teori semiologi Roland Barthes dalam konteks sastra dan kebudayaan.<br>Kajian ini memberikan temuan berupa makna denotasi berupa bentuk-bentuk lima pantangan<br>wong Banyumas dan makna simbolik pantangan tersebut melalui analisis tingkat kedua yakni<br>makna konotasi yang berimplikasi pada mitos. Nilai-nilai atas lima pantangan tersebut menjadi<br>upaya mitigasi bencana sosial bagi wong Banyumas dalam menjalani kehidupan bersosialmasyarakat.</p> 2023-01-30T14:37:48+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/30 STUDI SURVEI KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN MEMANFAATKAN BIGBOOK DI SD NEGERI PURWOREJO 2023-01-30T15:06:49+07:00 Hanindya Restu Aulia hanindyaunikal@gmail.com Ariesma Setyarum hanindyaunikal@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan keterampilan berbicara dengan <br>bantuan bigbook pada siswa SD Negeri 1 Purworejo, Sragi, Kabupaten Pekalongan. <br>Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif berbentuk <br>survei. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 yang berjumlah 48 siswa. Teknik <br>pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung, dan teknik komunikasi <br>langsung dengan alat pengumpulan data berupa lembar observasi dan lembar <br>wawancara. Analisis data kualitatif terdiri atas empat alur kegiatan yaitu: <br>pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian <br>yang didapat sebagai berikut: (1) keterampilan berbicara SD Purworejo sudah baik; <br>(2) guru berupaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan <br>menggunakan big book berhasil.</p> 2023-01-30T14:47:40+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/33 FUNGSI BAHASA PADA UNGKAPAN NUMERIS DALAM TEKS IKLAN ECOMMERCE 2023-01-30T15:06:55+07:00 Agus Budi Wahyudi abw186@ums.ac.id Laily Rahmatika lailyrahmatika20@gmail.com <p>Iklan mengalami migrasi dari koran cetak ke media sosial. Sebagai penikmat, dalam menerima teks<br>iklan yang berwujud numerik, manusia mengalami kenikmatan hingga dapat mengibatkan kecanduan<br>dalam berbelanja. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan fungsi bahasa pada ungkapan numeris<br>dalam teks iklan e-commerce. Jenis penelitian ini termasuk deskriptif dengan menggunakan<br>pendekatan deskriptif kualitatif. data penelitian berupa ungkapan yang mengandung kata numeralia<br>atau ungkapan numeris pada iklan e-commerce. Adapun sumber data penelitian berwujud bahasa tulis<br>teks iklan dari e-commerce, seperti Gojek, Grab, dan Tokopedia. Metode yang digunakan dalam<br>pengumpulan data yaitu metode dokumentasi, simak, dan teknik lanjutan catat. Data sebelum<br>dianalisis terlebih dahulu dilakukan validasi data menggunakan trianggulasi teori dan sumber.<br>Analisis data menggunakan teori Halliday (1975) dalam menganalisis fungsi bahasa. Hasil<br>menunjukkan bahwa fungsi bahasa pada ungkapan numeris berupa fungsi instrumental, regulasi,<br>pemerian, dan heuristik. Bahkan, fungsi instrumental memiliki variasi leksikal lebih dari fungsi<br>lainya.</p> 2023-01-30T15:03:04+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/32 EXPERIENTAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN DARING BAHASA INDONESIA DI MTs MAGELANG (SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN ABAD 21) 2023-01-30T15:07:03+07:00 Mimi Mulyani mimimulyani62@untidar.ac.id Farikah Farikah farikahfaradisa@untidar.ac.id Arika Rini arika.nadhif@gmail.com Jendriadi Jendriadi jendriadi@untidar.ac.id <p>Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk menjelaskan dan mendeskripsikan<br>penggunaan pembelajaran daring serta mengidentifikasi kesesuaian metode experiental<br>learning dalam pembelajaran daring Bahasa Indonesia di MTs Magelang. Analisis<br>menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan instrumen penelitian pedoman<br>kuesioner google form. Dari data kuesioner dapat dideskripsikan semua madrasah<br>melaksanakan pembelajaran secara daring dengan menggunakan media online yaitu<br>whatsapp. Metode pembelajaran experiental learning sudah dilaksanakan di beberapa<br>madrasah pada materi-materi tertentu. Kurikulum abad 21 yang diterapkan di<br>madrasah, terutama madrasah tsanawiyah telah ikut memperkuat pembangunan<br>karakter siswa. Jadi, disimpulkan mata pelajaran Bahasa Indonesia di kurikulum abad<br>21 yang diimplementasikan dalam metode experiental learning sudah dilaksanakan<br>oleh semua madrasah negeri di Kabupaten dan Kota Magelang. Langkah-langkah dalam<br>metode tersebut sudah dilaksanakan para guru Bahasa Indonesia karena ternyata<br>proses pembelajaran lebih kondusif. Hanya saja tidak semua materi disampaikan<br>dengan metode tersebut karena membutuhkan waktu yang relatif lama karena proses<br>pembelajaran tidak dilaksanakan secara luring/tatap muka melainkan dalam<br>jaringan/online</p> 2023-01-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/34 STRATEGI PEMBELAJARAN MATA KULIAH ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DENGAN KERANGKA MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM) DI ERA DISRUPTIF 2023-01-30T15:07:11+07:00 Meilan Arsanti meilanarsanti@unissula.ac.id Evi Chamalah meilanarsanti@unissula.ac.id Aida Azizah meilanarsanti@unissula.ac.id <p>Salah satu tujuan yang ingin dicapai melalui MBKM di tingkat Perguruan<br>Tinggi adalah untuk menyiapkan mahasiswanya agar memiliki keahlian dan<br>pengalaman. Hal tersebut dimaksudkan agar kelak mahasiswa setelah lulus siap<br>terjun di dunia kerja. Dalam prosesnya mahasiswa dibekali teori dan praktik<br>melalui mata kuliah di masing-masing Prodi dan luar Prodi sesuai dengan konsep<br>yang dipilih dalam kerangka MBKM. Penelitian ini dilakukan untuk<br>mendeskripsikan strategi pembelajaran pada mata kuliah Analisis Kesalahan<br>Berbahasa di Prodi PBSI jenjang S-1 dengan kerangka MBKM. Metode penelitian<br>yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui<br>bahwa mahasiswa dapat memiliki keahlian menjadi editor naskah melalui mata<br>kuliah Analisis Kesalahan Berbahasa. Untuk mempraktikkan teori yang diperoleh,<br>mahasiswa dapat melaksanakan program magang di penerbitan-penerbitan yang<br>sudah menjadi mitra Prodi PBSI sesuai kerangka MBKM. Selama pelaksanaan<br>program magang tersebut mahasiswa dapat memperoleh pengalaman yang sangat<br>bermanfaat sebagai bekal menapaki dunia kerja. Dengan demikian, mahasiswa<br>tidak hanya belajar secara teoretis, tetapi juga secara praktik.</p> 2023-01-30T14:56:56+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/35 OPTIMALISASI PERAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENANAMKAN WAWASAN MITIGASI BENCANA 2023-01-30T15:07:19+07:00 Susetyo Susetyo susetyo@upy.ac.id <p>Indonesia merupakan wilayah teritorial yang rawan bencana karena berada pada<br>pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia. yaitu lempeng (1) Philipina, (2) Pasifik, dan<br>(3) Australia. Kondisi pertemuan lempeng tersebut menyebabkan Indonesia berpotensi<br>terhadap gempa bumi, letusan gunung berapi, tanah longsor dan tsunami. Indonesia<br>memiliki kondisi geografis yang sangat rentan terhadap bencana terutama banjir dan<br>perubahan iklim. Dampak yang ditimbulkan oleh bencana sangat besar, yaitu banyak<br>korban jiwa manusia, rumah dan ribuan fasilitas umum rusak, banyak binatang peliharaan<br>yang mati, lingkungan rusak, dan adanya dampak psikologis. Sektor pendidikan<br>mempunyai peran penting dalam mendudukung program pemerintah untuk mengurangi<br>bencana. Untuk itu, pendidikan mitigasi bencana sangat penting dilaksanakan di sekolah<br>dan bahkan di perguruan tinggi. Dalam kaitannya dengan implementasi pendidikan,<br>mitigasi bencana di sekolah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1) menyisipkan<br>materi mitigasi bencana pada mata pelajaran atau mata kuliah tertentu dan (2) kegiatan<br>ekstrakulikuler yang diadakan, baik di sekolah maupun di perguruan tinggi. Dalam<br>pelaksanaan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah wawasan mitigasi bencana dapat<br>dioptimalkan dengan cara mengintegrasikan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan<br>mata pelajaran lain, seperti dengan Mata Pelajaran Geografi, Sejarah, Ekonomi, IPA, dan<br>sebagainya dan khusus dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dapat diintegrasikan<br>antarketerampilan, seperti menyimak dengan berbicara, menyimak dengan menulis, atau<br>membaca dengan menulis serta kegiatan-kegiatan ekstrakurikulur. Wawasan mitigasi<br>bencana dapat dipahami dengan optimal apabila telah ada kurikulum, dilaksanakan<br>dengan model dan metode pembelajaran yang cocok, ada bahan ajarnya, disampaikan<br>dengan media pembelajaran yang sesuai dan menarik, dilaksanakan oleh guru yang<br>menguasai materi kebencanaan dan kaitannya dengan Mata Pelajaran Bahasa Idonesia,<br>peserta didiknya telah memahami mitigasi bencana dengan baik, dan dievaluasi<br>kemampuannya dilihat dan diamati dari pengalaman peserta didik dalam proses belajar<br>mengajar</p> 2023-01-30T14:52:49+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/36 PENGUATAN IKLIM LITERASI SEKOLAH: KOLABORASI AKTIF LINTAS BIDANG PELAJARAN MENUJU SEKOLAH LITERAT 2023-01-30T15:11:56+07:00 Beniati Lestyarin beniati.lestyarini@uny.ac.id Esti Swatika Sari beniati.lestyarini@uny.ac.id <p>Indeks Alibaca nasional masuk dalam kategori aktivitas literasi rendah. Penguatan iklim literasi<br>sekolah menjadi aspek penting untuk mendukung upaya sekolah meningkatkan kualitasnya<br>terutama dalam membudayakan literasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang<br>mengeksplorasi upaya penguatan iklim literasi di SMP Negeri I Banguntapan. SMP ini dipilih<br>karena bertujuan untuk mengusung jargon sekolah sebagai sekolah literat. Sebanyak 53 guru<br>dari berbagai bidang studi terlibat dalam kegiatan pengembangan iklim literasi. Kolaborasi aktif<br>dari berbagai elemen sekolah dengan bekerja dalam rumpun bidang dipilih sebagai model kerja.<br>Dari kegiatan ini dihasilkan 7 rumpun bidang dengan berbagai ide kreatif pengembangan.<br>Literasi batik, literasi toga, Literasi bahasa, literasi olahraga merupakan bagian dari berbagai<br>program yang dikembangkan. Kegiatan yang telah diimplementasikan menghasilkan lingkungan<br>sekolah kaya literasi yang mendukung jargo sekolah sebagai sekolah literat. Upaya ini akan<br>tersu dilakukan untuk menjaga kontinuitas literasi di SMP Negeri I Banguntapan.</p> 2023-01-30T15:11:24+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/37 STRATEGI PENINGKATAN LITERASI PESERTA DIDIK BERBASIS ASESMEN DIAGNOSTIK KETERAMPILAN BERBAHASA 2023-01-30T15:27:26+07:00 Eva Ardiana Indrariani evaardiana@upgris.ac.id Nanik Setyawati naniksetyawati@upgris.ac.id Latif Anshori Kurniawan latif@upgris.ac.id <p>Asesmen diagnostik sebagai prasyarat pelaksanaan pembelajaran yang<br>memerdekakan menjadi hal fundamental dalam kurikulum merdeka.<br>Identifikasi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan peserta didik dalam<br>pembelajaran penting untuk dilakukan sehingga pendidik betul-betul dapat<br>menyiapkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik<br>peserta didik. Tingkat literasi bangsa Indonesia yang masih rendah<br>memerlukan perhatian serius para pendidik saat ini. Asesmen diagnostik<br>keterampilan berbahasa: menyimak, membaca, memirsa, menulis, dan<br>berbicara menjadi pilar utama dalam perancangan strategi peningkatan<br>literasi peserta didik. Hasil asesmen diagnostik keterampilan berbahasa<br>menjadi modal utama para pendidik untuk meningkatkan literasi peserta<br>didik. Identifikasi potensi awal keterampilan berbahasa peserta didik akan<br>membukakan referensi pendidik yang berkaitan dengan keterampilan<br>berbahasa peserta didik yang menonjol, keterampilan berbahasa yang perlu<br>diasah; sehingga kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan literasi peserta<br>didik secara bermakna.</p> 2023-01-30T15:27:23+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/38 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI PADA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 KALIBAGOR 2023-01-30T15:29:46+07:00 Siti Fathonah fathonahs268@gmail.com Hera Septriana heraseptriana90@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran berbasis<br>proyek dalam meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi. Penelitian ini<br>dilakasanakan di SMP N 1 Kalibagor. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah<br>kuantitatif. Bentuk penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian ini<br>adalah kelas VII di SMP N 1 Kalibagor dengan jumlah 232 siswa. Sampel dalam<br>penelitian ini adalah kelas VII B dengan jumlah siswa adalah 32 siswa sebagai kelas<br>eksperimen dan kelas VII C dengan jumlah 32 siswa sebagai kelas kontrol. Hasil<br>penelitian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menulis<br>deskriptif dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis<br>proyek. Hal tersebut berdasarkan data rata-rata pemerolehan nilai siswa kelas VII B<br>atau kelas eksperimen adalah 86,25 dan siswa kelas VIIC kelas kontrol adalah<br>67,34. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis<br>proyek dapat meningkatkan kemampuan menulis deskripsi siswa kelas VII SMP N 1<br>Kalibagor.</p> 2023-01-30T15:29:44+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/39 OPTIMALISASI PEMAHAMAN KONSEP KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM 2013 DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN: STUDI KASUS MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2023-02-02T21:02:10+07:00 Isnaeni Praptanti isnaenipump@gmail.com Hera Septriana hera_septriana90@student.uns.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk memaksimalkan pemahaman mahasiswa semester 3<br>atau calon guru mengenai konsep-konsep yang terkandung pada komponenkomponen Kurikulum 2013. Selain itu, juga untuk mengasah keterampilan calon<br>guru dalam merumuskan komponen-komponen perangkat pembelajaran<br>Kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan<br>menggunakan media video dan power point sebagai medianya. Objek penelitian<br>pada kegiatan ini adalah mahasiswa semester 3 Universitas Muhammadiyah<br>Purwokerto. Berdasarkan hasil penelitian terindikasi bahwa melalui model<br>pembelajaran discovery learning, dapat membantu mahasiswa dalam memahami<br>konsep komponen-komponen Kurikulum 2013.</p> 2023-01-30T15:35:25+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/40 PEMBELAJARAN SASTRA CERITA PENDEK UNTUK PENGAJARAN LITERASI BENCANA DAN MITIGASI BENCANA 2023-01-30T15:47:44+07:00 Dipa Nugraha dipa.nugraha@ums.ac.id Atiqa Sabardila dipa.nugraha@ums.ac.id <p>Literasi bencana di Indonesia masih rendah. Sementara itu, karya sastra memiliki potensi<br>sebagai alat pengajaran literasi bencana. Hal ini sejalan dengan asal kata sastra, yaitu alat<br>pengajaran. Artikel ini adalah artikel penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah close<br>reading (pembacaan cermat). Objek kajian dalam penelitian ini adalah cerita pendek “Rumah<br>Air” (2014) karya Anton Kurnia dan “Banjir Kiriman” (2018) karya Zainul Muttaqin. Dua cerita<br>pendek ini bercerita tentang bencana banjir. Artikel penelitian ini sampai pada kesimpulan<br>bahwa kedua cerita pendek tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan pembelajaran sastra<br>yang berkelindan dengan pengajaran literasi bencana atas diri peserta didik. Konsekuensi logis<br>dari meningkatnya literasi bencana peserta didik tentu saja berpengaruh pada usaha mitigasi<br>bencana.</p> 2023-01-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/41 KRITIK SOSIAL PADA WACANA GRAFITI LIAR DI STADION KANJURUHAN MALANG 2023-01-30T15:58:05+07:00 Nur Indah Sholikhati nur.indah.sholikhati@unsoed.ac.id Etin Pujihastuti nur.indah.sholikhati@unsoed.ac.id <p>Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia cenderung bersifat komunal daripada<br>individualisme. Pengalaman ataupun permasalahan yang dimiliki masyarakat komunal inilah<br>yang pada akhirnya menentukan variasi bahasa yang muncul dalam sebuah kebudayaan.<br>Masyarakat yang tengah berada dalam suatu kemarahan atau kesedihan yang mendalam akan<br>menghasilkan tuturan bahasa yang berkaitan dengan kemarahan atau kesedihan tersebut.<br>Dengan dasar itulah, bahasa sanggup menjadi representer wujud kritik sosial berdasarkan<br>kondisi suatu masyarakat dalam sebuah kebudayaan. Grafiti merupakan salah satu bentuk<br>bahasa tulis yang dapat menguatkan adanya relevansi bahasa dengan kritik sosial tersebut.<br>Dengan melihat fenomena grafiti liar yang muncul di Stadion Kanjuruhan, kita dapat melihat<br>potret gambaran kondisi masyarakat beserta kritik sosial yang terkandung di dalamnya.<br>Selanjutnya, wacana grafiti yang terdapat di Stadion Kanjuruhan pascatragedi Kanjuruhan di<br>Malang dianalisis dengan menggunakan pisau analisis wacana kritis Norman Fairclough.<br>Analisis wacana kritis Norman Fairclough digunakan untuk mengungkapkan kritik sosial<br>melalui tiga tahapan analisis, yakni (1) analisis tekstual, (2) analisis praktik diskursif, dan (3)<br>analisis praktik sosial. Sumber data penelitian diambil dari wacana grafiti liar di Stadion<br>Kanjuruhan dalam bentuk kode, kata, frasa, kalimat, dan gambar-gambar simbolis pascatragedi<br>Kanjuruhan terjadi. Cara mengumpulkan data melalui diskusi dan dokumentasi. Data yang telah<br>terkumpul kemudian ditulis dan dimasukkan ke dalam kartu data. Analisis data dibagi menjadi<br>enam bagian, yaitu: inventarisasi data, klasifikasi data, kodifikasi, deskripsi, elaborasi, dan<br>inferensi berdasarkan pendekatan metode Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough dengan<br>menggunakan analisis teks dan konteks. Metode validasi data menggunakan triangulasi sumber<br>dan reliabilitas stabilitas. Hasil analisis terkait kritik sosial dalam wacana grafiti liar di stadion<br>kanjuruhan menemukan menemukan tiga klasifikasi wujud kritik sosial, yaitu (1) kritik sosial<br>masalah pemerintahan, (2) kritik sosial masalah kemanusiaan, dan (3) kritik sosial masalah<br>sosial budaya.</p> 2023-01-30T15:58:02+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/42 KOMPLEKSITAS STRUKTUR ISI CERITA PENDEK KARANGAN PESERTA DIDIK TAHAP OPERASIONAL FORMAL 2023-01-30T16:02:45+07:00 Wagiran Wagiran wagiranunnes@mail.unnes.ac.id Arum Yuliya Lestari arumyuliyalestari@students.unnes.ac.id Nas Haryati Setyaningsih nasharyati@mail.unnes.ac.id <p>Cerita pendek merupakan salah satu karya sastra. Ragam masalah atau peristiwa dalam cerita<br>pendek tidak memiliki batasan sehingga pengarang memiliki kebebasan untuk menyajikannya.<br>Adanya hal tersebut maka kompleksitas struktur isi yang disajikan oleh para pengarang<br>memiliki perbedaan. Salah satunya oleh peserta didik jenjang SMP dan SMA. Keduanya masuk<br>ke dalam perkembangan kognitif yang sama yaitu tahap operasional formal namun memiliki<br>karakteristik penyajian kompleksitas struktur isi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk<br>menganalisis kompleksitas struktur isi cerita pendek karangan peserta didik tahap operasional<br>formal. Pendekatan dalam penelitian ini terdiri atas dua yaitu pendekatan teoretis<br>menggunakan pendekatan objektif dan pendekatan metodologis menggunakan pendekatan<br>deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan kompleksitas struktur isi dalam cerita pendek<br>karangan peserta didik tahap operasional formal jenjang SMP masuk dalam kategori sederhana.<br>Berdasarkan kategori tersebut, ditemukan karakeristik karangan cerita pendek peserta didik<br>jenjang SMP yaitu: (1) peralihan peristiwa menggunakan pernyataan waktu, (2) penyampaian<br>permasalahan secara langsung dan hanya memenuhi hukum-hukum alur berupa<br>kemasukakalan dan keutuhan, (3) memunculkan tokoh secara analitik, dan (4) susunan<br>struktur isi dengan satu garis lurus. Peserta didik tahap operasional formal jenjang SMA<br>berdasarkan hasil analisis menunjukan kategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis tersebut<br>ditemukan karakeristik karangan cerita pendek peserta didik tahap operasional formal jenjang<br>SMA yaitu: (1) peralihan peristiwa dengan memunculkan peristiwa lain, (2) penyampaian<br>permasalahan secara tidak langsung dan memenuhi hukum-hukum alur secara sempurna yaitu<br>kemasukakalan, kejutan, tegangan, dan keutuhan, (3) memunculkan tokoh secara dramatik, dan<br>(4) susunan struktur isi dengan berkelok.</p> Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/43 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS KEARIFAN LOKAL YANG MENGINTEGRASIKAN NILAI KARAKTER BANGSA DI SMK 2023-01-30T16:11:50+07:00 Khabib Sholeh khabib@umpwr.ac.id Nurul Setyorini khabib@umpwr.ac.id Semi Sukarni khabib@umpwr.ac.id Aris Aryanto khabib@umpwr.ac.id Main Sufanti khabib@umpwr.ac.id <p>Sekolah dengan totalitas yang lebih tinggi dalam mengimplementasikan pendidikan karakter<br>memperoleh prestasi akademik lebih baik. Namun demikian, bahan ajar yang sekarang<br>digunakan belum semuanya mengintegrasikan karakter sebagaimana menjadi program<br>prioritas pemerintah saat ini. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menghasilkan<br>produk bahan ajar menulis berbasis kearifan lokal yang mengintegrasikan nilai karakter dan<br>menguji efektivitas bahan ajar tersebut dalam meningkatkan literasi lingkungan dan<br>keterampilan komunikasi sains. Desain penelitian ini menggunakan Analysis, Design,<br>Development, Implementation and Evaluation (ADDIE). Tahap analysis yaitu mengidentifikasi<br>kearifan lokal dan menganalisis kompetensi dasar SMK. Tahap design yaitu menyusun bahan<br>ajar berbasis kearifan lokal berdasarkan unsur mikro, unsur makro, layout bahan ajar dan<br>internalisasi nilai-nilai kearifan lokal yang mengintegrasikan nilai karakter bangsa. Tahap<br>Development dilakukan untuk menguji kelayakan bahan ajar dan mendapatkan masukan dari<br>dosen ahli dan guru. Tahap Implementation yaitu menerapkan bahan ajar menulis berbasis<br>kearifan lokal yang mengintegrasikan nilai karakter bangsa untuk mengetahui efektivitas bahan<br>ajar dalam meningkatkan literasi lingkungan dan keterampilan komunikasi sains. Penerapan<br>bahan ajar dilakukan pada kelas X dengan random sampling dan menggunakan desain pretestpostest non-equivalent control group design. Tahap evaluation yaitu mengevaluasi keseluruhan<br>bahan untuk mendapatkan bahan ajar yang baik. Hasil implementasi menunjukkan bahan ajar<br>menulis berbasis kearifan lokal efektif untuk meningkatkan literasi lingkungan dan<br>keterampilan komunikasi sains. Peserta didik juga memberikan respon positif terhadap bahan<br>ajar yang telah disusun.</p> 2023-01-30T16:11:22+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/44 SUBJEK PEREMPUAN DALAM KARYA SASTRA LIE KIM HOK (1853-1912) 2023-01-30T16:14:06+07:00 Dwi Susanto dwisastra81@gmail.com <p>Tujuan dari artikel ini mengemukan gagasan subjek perempuan dalam masyarakat peranakan<br>Tionghoa dalam Lie Kim Hok, terutama Orang prempoean terjaboet dari sair-sairan (1889).<br>Berdasarkan hal itu, masalah yang dibahas dalam tulisan ini adalah (1) mewakili kelompok<br>siapakah Lie Kim Hok dalam karya-karya sastranya, (2) bagaimanakah pandangan Lie Kim Hok<br>tentang hubungan laki-laki dan perempuan dalam Orang prempoean terjaboet dari sair-sairan,<br>dan (3) bagaimanakah relasi antara gagasan tentang perempuan dengan struktur sosial pada<br>masanya. Berdasarkan pembacaan yang berprespektif sosiologi sastra, terutama Lucien<br>Goldmann, tulisan ini menghasilkan kesimpulan bahwa Lie Kim Hok mewakili golongan<br>intelektual yang konservatif di kalangan masyarakat peranakan Tionghoa dan pandangan<br>tentang perempuan dan laki-laki didasarkan atas dialektika bipolarisasi yin yang. Karya sastra<br>dihadirkan sebagai upaya destrukturalisasi atas struktur sosial, yakni menolak gagasan<br>liberalisme yang dipandang sebagai gagasan kolonial. Sifat karya sastra ini menunjukkan upaya<br>resistensi kultural atas pemaksaan identitas dari kolonialisme Belanda.</p> 2023-01-30T16:13:32+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/45 KEARIFAN LOKAL PURWOREJO DALAM ANTOLOGI PUISI KALOKA TANAH PUSAKA KARYA PENYAIR PURWOREJO DAN SKENARIO PEMBELAJARAN PUISI DI KELAS X SMA 2023-01-30T16:16:48+07:00 Umi Faizah umifaizah84@gmail.com Joko Purwanto jokopurwanto@umpwr.ac.id Tri Inten Pratiwi triintenpratiwi@gmail.com Kadaryati Kadaryati kadaryati@umpwr.ac.id Bagiya Bagiya bagiya@umpwr.ac.id Firman Aziz firman.aziz@upi.edu <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kearifan lokal Purworejo dalam antologi<br>puisi Kaloka Tanah Pusaka karya penyair Purworejo dan (2) skenario pembelajaran puisi di<br>kelas X SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.<br>Penelitian dilakukan dengan menggunakan antologi puisi Kaloka Tanah Pusaka karya penyair<br>Purworejo. Objek kajian penelitian ini terdiri atas dua objek, yaitu objek formal dan objek<br>material. Instrumen penelitian menggunakan studi literatur. Teknik pengumpulan data<br>penelitian menggunakan teknik simak catat dan kepustakaan untuk mengumpulkan data-data<br>yang relevan dengan penelitian dari buku-buku atau referensi. Sementara itu, teknik analisis<br>data yang peneliti gunakan adalah analisis isi. Selanjutnya, data disajikan melalui teknik<br>informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kearifan lokal Purworejo yang ada dalam<br>antologi puisi Kaloka Tanah Pusaka terdiri atas: makanan dan minuman khas Purworejo, buah<br>khas Purworejo, pariwisata Purworejo, dan ikon khas kota Purworejo dan (2) skenario<br>pembelajaran puisi terdiri atas rencana pelaksanaan pembelajaran puisi di kelas X SMA.<br>Penelitian menghasilkan kebaruan berupa konten kemasan dari antologi puisi yang bernuansa<br>kearifan lokal. Dengan demikian, keberadaan puisi modern saat ini dapat memuat kearifan lokal<br>yang dikemas dalam bentuk puisi yang isinya tentu saja sangat cocok digunakan di kelas sebagai<br>pengenalan kepada peserta didik.</p> 2023-01-30T16:16:19+07:00 Copyright (c) 2023 PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/46 TRADISI LARUNG SESAJI SEBAGAI UPAYA PEMAHAMAN MITIGASI BENCANA 2023-02-02T06:38:31+07:00 Zuliyanti Zuliyanti zuliyanti@mail.unnes.ac.id <p>Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan nilai-nilai dalam tradisi larung sesaji pesisir utara<br>Jawa Tengah sebagai upaya pemahaman mitigasi bencana. Metode penelitian yang digunakan<br>adalah deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah yaitu (1) mengumpulkan, (2)<br>mengidentifikasi, (3) melakukan studi pustaka, (4) mendokumentasikan, (5) menganalisis dan<br>mendeskripsikan nilai-nilai dalam tradisi larung sesaji pesisir utara Jawa Tengah sebagai upaya<br>pemahaman mitigasi bencana. Instrumen penelitian ini meliputi kartu data penelitian, lembar<br>observasi, dan lembar wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan metode deskriptif<br>kualitatif yaitu (1) pengumpulan data, (2) reduksi, (3) penyajian (display) data, dan (4)<br>penyimpulan atau verifikasi data dan hasil. Hasil penelitian ini adalah tradisi larung sesaji di<br>pesisir utara (Kendal) diawali dengan arak-arakan, penyembelihan hewan sesaji, doa bersama,<br>dan hiburan. Nilai-nilai konservasi yang muncul dalam tradisi larung di pesisir utara Jawa<br>Tengah adalah (1) menghormati, (2) kebersamaan/kekeluargaan, (3) keadilan, (4) religi, (5)<br>gotong royong, (6) persaudaraan, (7) peduli, (8) cinta lingkungan, dan (9) nilai budaya. Nilainilai dalam tradisi larung sesaji dapat dijadikan sarana untuk menjaga, melindungi, dan<br>melestarikan lingkungan terutama lingkungan laut terutama di pesisir utara Jawa Tengah. Nilainilai dalam tradisi larung juga dapat dijadikan sebagai upaya untuk memberikan pemahaman<br>kepada masyarakat tentang mitigasi bencana alam. Tradisi larung merupakan upaya untuk<br>merawat nilai dan pengetahuan lokal yang direpresentasikan dalam penyelenggaraan ritual<br>merupakan bentuk dari komunikasi ritual. Kegiatan tradisi larung yang dilakukan secara rutin<br>dapat menjadi sarana untuk menanamkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang<br>mitigasi bencana. Hal tersebut didasark</p> 2023-02-02T06:37:30+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/47 ANALISIS GAYA DAN NADA DALAM CERPEN “MENYUSU AYAH” KARYA DJENAR MAESA AYU: KAJIAN STILISTIKA 2023-02-02T06:41:45+07:00 Imam Baihaqi imam.pbsi@untidar.ac.id <p>Sebuah teks sastra dapat dipastikan mempunyai stile atau gaya tersendiri apabila dikaji<br>secara tepat dan mendalam. Stile sebuah karya sastra memberikan karakter atau ciri<br>dari teks yang diciptakan oleh seorang pengarang. Pembaca selalu beranggapan bahwa<br>stile yang diciptakan oleh pengarang memang disengaja dengan maksud agar karya<br>sastra mudah dikenal oleh masyarakat atau memberi kesan lain daripada yang lain.<br>Gaya atau stile karya sastra dapat diciptakan melalui deviasi dari aspek yang<br>membangun karya sastra, antara lain: unsur leksikal, gramatikal, sintaksis, atau sarana<br>retorika. Stile juga dapat ditampilkan melalui penggunaan kata atau ungkapan lain<br>daripada yang lain. Dalam hal ini pengarang berusaha mencari atau menggunakan diksi<br>yang tepat untuk menyampaikan makna yang dimaksud, misalnya dengan mengadopsi<br>bahasa daerah atau bahasa asing. Objek kajian dalam makalah ini adalah cerpen<br>“Menyusu Ayah” karya Djenar Maesa Ayu.</p> 2023-02-02T06:41:42+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/82 VARIASI PENERAPAN HOME LITERACY ENVIROMENT SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN BUDAYA LITERASI KELUARGA 2023-02-02T06:44:09+07:00 Septina Sulistyaningrum septinanazura@mail.unnes.ac.id Ida Zulaeha septinanazura@mail.unnes.ac.id <p>kan agar anak memiliki kemampuan membaca yang bagus. Sebuah studi<br>menunjukkan bahwa anak-anak tidak harus berasal dari keluarga yang berada<br>untuk memiliki kemampuan membaca awal yang bagus, tetapi mereka yang<br>memiliki lingkungan literasi di rumah. Peran orang tua merupakan hal yang<br>sangat penting untuk membentuk lingkungan literasi keluarga mengingat orang<br>tua merupakan lingkungan yang bersifat fisiologis dekat dengan anak-anak.<br>Pemahaman orang tua mengenai upaya membangun literasi masih rendah. Belum<br>banyak keluarga yang menyediakan fasilitas untuk menanam budaya literasi.<br>Masih banyak orang tua yang mengabaikan beberapa hal, di antaranya<br>membangun budaya literasi di rumah. Mereka hanya mengandalkan pembelajaran<br>literasi di sekolah. Sekitar 63% mengimplementasikan konsep home literacy<br>enviroment, sedangkan 37% belum mengimplementasikan konsep home literacy<br>enviroment. Padahal banyak hal-hal sederhana yang dapat diciptakan orang tua<br>sebagai bentuk implementasi home literacy enviroment. Implementasi Home<br>literacy enviroment sebagai upaya membangun budaya literasi keluarga di<br>antaranya: 1) membacakan untuk anak, dan berbicara kepada anak tentang apa<br>yang mereka baca; 2) melibatkan anak mereka dalam diskusi sehari-hari; 3)<br>ketika membawa anak pada suatu kegiatan atau acara; 4) membaca untuk<br>kesenangan di depan anak-anak (membaca novel, majalah, koran, info online); 5)<br>menulis/mengetik di depan anak mereka (daftar belanjaan, agenda kegiatan, dll);<br>6) bercerita kepada anak-anak tentang peristiwa yang pernah dialami, dll; 7)<br>mengajari anak-anak lagu atau puisi; 8) menyediakan anak-anak dengan<br>pena/pensil dan kertas dan mendorong mereka untuk menggambar atau menulis;<br>9) membawa anak ke perpustakaan/toko buku untuk memilih buku; 10)<br>mengajak anak-anak untuk berlatih tentang bunyi bahasa/kata; 11) meminta anak<br>mengidentifikasi bunyi bahasa/kata yang didengar; dan 12) menunjukkan<br>huruf-huruf abjad di lingkungan sekitar (environmental print).</p> 2023-02-02T06:44:06+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/81 TAMAN BACA CERIA KELURAHAN BANDENGAN SARANA LITERASI KEBENCANAAN BAGI MASYARAKAT KAWASAN BENCANA ROB KOTA PEKALONGAN 2023-02-02T06:45:42+07:00 Erwan Kustriyono erwan.unikal@gmail.com <p>Taman baca Ceria di Kelurahan Bandengan dikelola para pemuda yang<br>memiliki visi dan keinginan untuk membantu masyarakat, khususnya anakanak dan remaja untuk membantu memahami dan mampu mencari solusi<br>alternatif untuk manghadapi bencana rob yang terjadi di Kota Pekalongan<br>khususnya di kelurahan Bandengan. Taman Baca Ceria dikelola oleh pemuda<br>dan masyarakat ini berada di bawah perpustakaan masyarakat kelurahan<br>Bandengan. Diharapakan dengan adanya taman baca Ceria, masyarakat<br>kshusunya anak-anak dapat mengantisipasi dan mencoba memahami bencana<br>rob memlalui bacaan yang ada di taman baca tersebut. Taman baca dibawah<br>perpustakaan masyarakat di bawah bimbingan dan pendampingan<br>Universitas Pekalongna sebagai sarana membantu pemerintah dalam<br>memberikan pendidikan dan informasi ke masyarakat khususnya anak-anak<br>dalam untuk memahami bencana alam dengan literasi kebencanaan khusunya<br>bencana rob di Kota Pekalongan. Metode yang digunakan dalam artikel ini<br>adalah kualitatif studi kasus dengan objek kegiatan taman baca Ceria<br>Kelurahan Bandengan Kota Pekalongan. Simpulan artikel ini bahwa<br>masyarakat khususnya anak-anak dan remaja dengan kegiatan membaca dan<br>kegiatan di taman baca ceria dan memahami dan mengantisipasi bencana rob.<br>Selain itu, taman baca Ceria merupakan bentuk nyata sinergisitas antara<br>masyarakat (taman baca ceria), Universitas Pekalongan, dan pemerintah<br>(perpustakaan keluarahan dan BNPB) dalam menumbuhkan literasi<br>kebencanaan rob di Kota Pekalongan</p> 2023-02-02T06:45:39+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/80 TEKS BERMUATAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAHAN AJAR MEMBACA KRITIS DENGAN PENDEKATAN LITERASI KRITIS DI PERGURUAN TINGGI 2023-02-02T06:47:58+07:00 Asep Purwo Yudi Utomo aseppyu@mail.unnes.ac.id Andayani Andayani aseppyu@mail.unnes.ac.id Atikah Anindyarini aseppyu@mail.unnes.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teks dengan<br>bermuatan lingkungan sebagai bahan ajar membaca kritis dengan pendekatan<br>literasi kritis di perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalan<br>desain penelitian deskriptif kualitatif yang bersifat studi pustaka dan<br>wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan bahan pustaka seperti<br>buku-buku referensi, artikel, tesis, disertasi, dan materi lainnya sebagai objek<br>yang utama dan dikuatkan dengan wawancara. Hasil kajian menunjukkan<br>bahwa teks bermuatan lingkungan dapat digunakan sebagai bahan ajar<br>membaca kritis dengan pendekatan literasi kritis di perguruan tinggi. Dari<br>teks tersebut, mahasiswa dapat melatih keterampilan membaca kritis dan<br>berpikir kritis tentang bagaimana menjaga lingkungan sampai pada<br>melakukan upaya untuk mengurangi dampak kerusakan ekologis.<br>Keterampilan membaca kritis menuntut mahasiswa dalam memecahkan<br>berbagai permasalahan yang ada melalui berbagai informasi yang berkualitas<br>sehingga mahasiswa dapat menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi apa<br>yang dibaca. Selain itu dengan keterampilan berpikir kritis, materi ajar<br>bermuatan lingkungan sekaligus dapat digunakan sebagai sumber literasi dan<br>stimulus tentang lingkungan.</p> 2023-02-02T06:47:53+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/79 ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN GAMIFIKASI BERBASIS ANDROID PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA 2023-02-02T06:49:36+07:00 Purwati Zisca Diana purwati.diana@pbsi.uad.ac.id Roni Sulistiyono roni.sulistiyono@pbsi.uad.ac.id Zultiyanti Zultiyanti purwati.diana@pbsi.uad.ac.id <p>Peserta didik di masa sekarang dapat disebut sebagai siswa generasi-z. Generasi<br>yang terlahir di masa segala informasi dapat diperoleh dalam genggaman. Hal ini<br>menjadi tantangan bagi guru dalam merancang media pembelajaran digital yang<br>sesuai dengan karakteristik peserta didik dalam belajar. Media pembelajaran<br>gamifikasi berbasis android menjadi salah satu pengembangan inovasi<br>pembelajaran. penelitian ini bertujuan mendeskripsikan analisis kebutuhan untuk<br>merancang media pembelajaran gamifikasi berbasis android dalam pembelajaran<br>Bahasa Indonesia. Penelitian menggunakan metode penelitian dan pengembangan<br>(R&amp;D) dengan pendekatan Borg &amp; Gall. Teknik pengumpulan yang digunakan<br>berupa angket analisis kebutuhan pengembangan media gamifikasi berbasis<br>android pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Angket tersebut dianalisis<br>menggunakan analisis deskriptif sesuai hasil responden terkait: (1) analisis<br>perangkat pembelajaran; (2) analisis media pembelajaran; dan (3) analisis materi<br>pembelajaran. Hasil analisis kebutuhan ini menunjukkan bahwa perangkat<br>pembelajaran yang digunakan oleh guru berupa RPP (rencana pelaksanaan<br>pembelajaran) dari Kurikulum 2013. Media pembelajaran yang digunakan pun<br>masih berupa tampilan power point dan video youtube. Materi yang menemui<br>kendala pada proses pembelajaran di antaranya teks cerita hikayat dan teks<br>negosiasi. Berdasarkan hal tersebut, rancangan pengembangan media pembelajaran<br>gamifikasi berbasis android pada pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bentuk<br>solusi yang tepat.</p> 2023-02-02T06:49:10+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/78 EKOKRITIK SASTRA BURUNG-BURUNG YANG MENGHILANG DARI KAMPUNG KAMI KARYA A. WARITS ROVI 2023-02-02T21:05:48+07:00 Roni Sulistiyono roni.sulistiyono@pbsi.uad.ac.id Vera Krisnawati roni.sulistiyono@pbsi.uad.ac.id Arif Setyawan roni.sulistiyono@pbsi.uad.ac.id <p>Karya sastra dicipta sebagai bagian dari representasi kehidupan manusia dengan<br>lingkungannya. Teori sastra yang dapat digunakan untuk mengkaji hubungan karya sastra<br>dengan lingkungannya adalah ekokritik sastra. Bentuk ekokritik dalam cerpen Burung-burung<br>yang Menghilang dari Kampung Kami karya A. Warits Rovi adalah pemanfaatan alam dan<br>kepunahan spesies burung. Penyair melalui cerpen ini bermaksud memberikan kritik yang<br>ditujukan kepada para penangkap burung untuk bisa menjaga kelestarian alam dengan cara<br>tidak menangkap burung sembarangan.</p> 2023-02-02T06:51:50+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/77 PENILAIAN AKTIF PRODUKTIF KOMPETENSI MENULIS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA: SUATU KAJIAN DESKRIPTIF 2023-02-02T06:53:30+07:00 Ary Kristiyani arykristiyani@uny.ac.id <p>Kompetensi menulis mensyaratkan cara berpikir yang teratur untuk mengungkapkan gagasan<br>dalam bentuk tertulis. Seorang penulis memiliki kekayaan kosakata, menguasai kalimat,<br>paragraf, ejaan, dan tanda baca. Dengan demikian, menulis merupakan proses aktif produktif<br>yang mengungkapkan gagasan dalam bentuk tertulis yang memerhatikan unsur kebahasaan<br>dan unsur di luar bahasa. Kompetensi menulis tidak dapat dilepaskan dari penilaian hasil<br>tulisan yang dilakukan oleh pendidik. Pendidik secara objektif dan terukur memberikan<br>penilaian dengan memerhatikan indikator yang sesuai dengan kisi-kisi penilian. Tes aktif<br>produktif dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih bahasa dan<br>pesan yang akan disampaikan melalui bahasa tulis. Pendidik dapat memberikan tugas menulis<br>yang mencerminkan kebutuhan secara nyata. Penilaian tes kompetensi menulis menggunakan<br>rubrik yang terdiri dari komponen isi dan bahasa. Rubrik penilian dapat membantu guru<br>melakukan penilaian secara tepat, objektif, dan terukur.</p> 2023-02-02T06:52:59+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/51 PENGEMBANGAN MODUL DIGITAL FLIPBOOK BAHASA INDONESIA UNTUK SISWA KELAS XI SMA KOLOSE GONZAGA JAKARTA 2023-02-02T06:55:55+07:00 Rishe Purnama Dewi budimanrishe78@gmail.com Rooselina Ayu Setyaningrum Setyaningrum budimanrishe78@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul digital Flipbook bahasa<br>Indonesia untuk siswa kelas XI SMA Kolose Gonzaga Jakarta. Modul digital sangat<br>dibutuhkan oleh SMA Kolose Gonzaga Jakarta karena sulitnya pemenuhan bahan<br>ajar bagi siswa yang tidak hadir di sekolah ketika siswa yang diperbolehkan hadir<br>hanya 50% pada awal pascapandemi. Selain itu, sekolah membutuhkan solusi untuk<br>mengatasi learning loss akibat pandemi. Modul digital dikembangkan dengan media<br>digital Flipbook. Media ini dipilih karena karakteristiknya yang menarik dan praktis.<br>Pengembangan dilakukan dengan model ADDIE (Analyze, desain, develop,<br>implementation, evaluation). Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman<br>wawancara dan kuesioner validasi produk. Berdasarkan hasil validasi produk oleh<br>ahli diperoleh skor 4 untuk kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan kelayakan<br>bahasa sehingga modul digital Flipbook ini layak digunakan siswa kelas XI.</p> 2023-02-02T06:55:07+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/48 PEMEROLEHAN BAHASA DARI SEGI SINTAKSIS PADA ANAK USIA TIGA TAHUN (STUDI KASUS PADA SYIFA) 2023-02-02T06:58:01+07:00 Afrinar Pramitasari nurasyifaa2018@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemerolehan bahasa dari segi<br>sintaksis pada anak usia tiga tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah<br>metode kualitatif yang dipadukan dengan pendekatan studi kasus. Data dalam<br>penelitian ini adalah tuturan anak bernama Syifa ketika berusia tiga tahun yang<br>berbentuk klausa dan kalimat. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah<br>metode observasi dan catatan harian. Teknik analisis data yang digunakan adalah<br>model interaktif yang terdiri atas tiga tahap analisis yaitu reduksi data, penyajian<br>data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada usia tiga<br>tahun, Syifa sudah mampu mengucapkan kalimat tunggal dan kalimat majemuk.<br>Jenis kalimat tunggal yang mampu diucapkan oleh Syifa pada usia tiga tahun adalah<br>1) kalimat tunggal verba, 2)nomina, 3)adjektiva, dan 4)numeralia. Selain itu, pada<br>usia tiga tahun Syifa juga sudah mampu mengucapkan kalimat mejemuk koordinatif<br>dan subordinatif. Berdasarkan fungsi kalimat, Syifa sudah bisa mengucapkan lima<br>jenis kalimat, yaitu 1)kalimat deklaratif, 2)interogatif, 3)imperatif, 4)eksklamatif,<br>dan 5)obtatif. Berdasarkan fungsinya, kalimat yang paling sering diujarkan oleh<br>Syifa adalah kalimat interogatif.</p> 2023-02-02T06:57:59+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/76 COTEACHING DAN COLLABORATIVE STRATEGIC READING: SEBUAH CARA UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN LITERASI SASTRA 2023-02-02T07:00:22+07:00 Esti Swatika Sari esti_swastikasari@uny.ac.id Beniati Lestyarini beniati.lestyarini@uny.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran literasi sastra<br>berdasarkan coteaching dan collaborative strategic reading. Strategi ini memadukan unsur<br>kolaborasi dari beberapa pihak (komite sekolah, kepala sekolah, pustakawan, guru, siswa,<br>dan wali siswa) dengan berbagai alternatif coteaching dan pemanfaatan sarana literasi.<br>Desain penelitian desain pengembangan model R2D2 (A Recursive, Reflective Design and<br>Development Model) yang diperkenalkan oleh Willis (1995), yang terdiri dari tiga<br>komponen, yaitu (1) penetapan, (2) desain dan pengembangan, dan (3) penyebarluasan.<br>Subjek uji meliputi tiga kelompok, yakni kelompok ahli (ahli metodologi pembelajaran<br>bahasa Indonesia dan ahli literasi (membaca), kelompok praktisi (guru, pustakawan,<br>komite, dan kepala sekolah), dan kelompok pemakai (siswa, wali siswa). Adapun sekolah<br>yang dijadikan model adalah SMP Negei 3 Sewon, Bantul, Yogyakarta. Instrumen penelitian<br>yang dipakai untuk mengumpulkan data meliputi angket, wawancara, dan tes. Validasi<br>produk dilakukan melalui expert judgment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model<br>pembelajaran literasi sastra berbasis coteaching model team teaching dan collaborative<br>strategic reading dapat dilaksanakan dengan baik dan melibatkan aktivitas literasi yakni<br>membaca dan menulis sastra.</p> 2023-02-02T07:00:18+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/75 PENGEMBANGAN BUKU AJAR DRAMA UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERBASIS TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE 2023-02-02T07:01:51+07:00 J. B. Judha Jiwangga judhajiwangga@gmail.com B. Widharyanto judhajiwangga@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku ajar drama yang difokuskan pada<br>pertunjukan drama realis sebagai bahan ajar mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan<br>Sastra Indonesia. Buku ajar drama menggunakan pendekatan technological pedagogical content<br>knowledge (TPACK) yang memberikan pembahaman dasar dan umum tentang dinamika<br>penciptaan pertunjukan drama realis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian<br>pengembangan dari Borg dan Gall (1983) yang dimodifikasi sesuai kebutuhan penelitian,<br>Tahapan penelitian terbagi menjadi lima tahap yaitu analisis kebutuhan, penyusunan desain<br>produk, penyusunan produk, penilaian produk dan revisi produk. Hasil penelitian yang<br>dilakukan meliputi 1) desain produk berupa Rancangan Perkuliahan Semester (RPS) pada mata<br>kuliah Pergelaran Sastra atau mata kuliah praktik drama, 2) produk buku ajar pertunjukan<br>drama realis, dan 3) video suplemen pembelajaran yang menjadi pelengkap buku ajar.</p> 2023-02-02T07:01:48+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/74 BENTUK KEGIATAN BERPIKIR SISWA DALAM CERPEN KARYA SISWA 2023-02-02T07:03:34+07:00 Erry Widya Kustanti miftakhul.huda@ums.ac.id Miftakhul Huda miftakhul.huda@ums.ac.id <p>Manusia dapat beripikir baik karena bahasa. Manusia berpikir secara rumit dan abstrak, mampu<br>mengomunikasikan pengetahuannya kepada orang lain karena bahasa. Pengetahuan yang<br>dikomunikasikan dengan orang lain itulah hasil dari kegiatan berpikir. Dengan demikian, jika<br>ingin mengungkapkan hasil berpikir tersebut manusia harus menguasai bahasa. Berpikir adalah<br>obyek material logika. Ketika seseorang berpikir, di benaknya muncul pikiran-pikiran yang<br>mengandung pengertian atau pengetahuan tentang hal yang dipikirkan. Tujuan dari penelitian<br>ini adalah untuk mendeskripsiskan bentuk kegiatan berpikir siswa kelas XI MIPA SMA<br>Muhammadiyah 1 Surakarta dalam pembelajaran menulis cerpen. Penelitian ini merupakan<br>penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 siswa kelas XI MIPA 2 SMA<br>Muhammadiyah 1 Surakarta yang termasuk ke dalam kegiatan berpikir tingkat I ada 9 siswa<br>atau 47%. Siswa yang berada di tingkat berpikir 2 sejumlah 6 atau 32% dan siswa yang berada<br>di tingkat berpikir 3 ada 6 siswa atau 21%</p> 2023-02-02T07:03:31+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/73 OPTIMALISASI PENILAIAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA 2023-02-02T07:05:06+07:00 Dwi Hanti Rahayu hanti@uny.ac.id <p>Penilaian merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam satu rangkaian kegiatan<br>pembelajaran. Penilaian harus dilakukan secara cermat dan akurat. Penggunaaan pendekatan<br>penilaian perlu disesuaikan dengan tujuan penilaian. Selain untuk mengetahui keberhasilan<br>belajar siswa, penilaian juga dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas<br>pembelajaran.<br>Tulisan ini membahas pendekatan penilaian yang harus digunakan untuk mendapatkan<br>informasi yang dibutuhkan sesuai tujuan penilaian yang dilaksanakan. Pendekatan yang<br>digunakan dalam penilaian meliputi assessment of learning (AoL), assessmnet for learning (AfL),<br>dan assessment as learning (AaL). Ketiga pendekatan ini harus digunakan secara seimbang,<br>sehingga tidak saja hasil belajar yang dapat diketahui, tetapi proses pembelajaran pun dapat<br>diamati, bahkan hal inilah yang paling utama sebagai tujuan penilaian. Beberapa langkah yang<br>dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan pendekatan penilaian melalui assessmnet for<br>learning, dan assessment as learning dibahas juga dalam tulisan ini. Hal ini disampaikan untuk<br>meningkatkan keseimbangan penggunaan pendekatan penilaian, yang selama ini memang<br>belum tercapai.</p> 2023-02-02T07:05:04+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/72 KEEFEKTIFAN BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN 2023-02-02T07:06:36+07:00 Kusmarwanti Kusmarwanti kusmarwanti@uny.ac.id Else Liliani else_l@uny.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan menulis<br>cerpen yang signifikan antara mahasiswa yang mengikuti blended learning dan<br>mahasiswa mengikuti pembelajaran konvensional. Selain itu, penelitian ini juga<br>bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan blended learning untuk<br>pembelajaran menulis cerpen pada mahasiswa jurusan PBSI FBS UNY. Jenis<br>penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Setelah melakukan uji homogenitas,<br>akan ditentukan kelas kontrol dan kelas eksperimennya. Pengambilan data<br>dilakukan dengan pretes, postes, dan pengamatan dalam pembelajaran tatap<br>muka dan online. Hasil pretes dan postes kemudian diuji dengan uji-t untuk<br>menunjukkan tingkat signifikansi keefektifannya. Hasil Penelitian menunjukkan<br>ada perbedaaan yang signifikan antara kelompok yang diajar menulis cerpen<br>dengan blended learning dan kelompok yang diajar menulis cerpen tanpa blended<br>learning pada mahasiswa jurusan mahasiswa PBSI FBS UNY. Hasil uji-t<br>menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed) sebesar 0, 035 atau lebih kecil dari 0,05.<br>menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, metode blended<br>learning terbukti efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis cerpen<br>bagi mahasiswa jurusan PBSI FBS UNY.</p> 2023-02-02T07:06:33+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/71 MITOS DAN DEMISTIFIKASI CELURIT DALAM CERPEN MUNA MASYARI DAN ZAINUL MUTTAQIN 2023-02-02T07:12:15+07:00 Else Liliani else_l@uny.ac.id Kusmarwanti Kusmarwanti else_l@uny.ac.id Yazid Kamal else_l@uny.ac.id Dwi Budiyanto else_l@uny.ac.id <p>Celurit memiliki makna yang unik berdasarkan konteks sosial dan budaya. Penelitian ini<br>bertujuan untuk menjelaskan makna celurit dalam cerpen “Celurit Warisan” karya Muna<br>Masyari dan “Celurit di Atas Kuburan” karya Zainul Muttaqin dan mitos yang terbangun dalam<br>‘celurit’. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang berkenaan dengan<br>makna clurit dan mitosnya dikumpulkan dengan teknik pembacaan semiotik. Setelah<br>ditemukan, diklasifikasikan, dan dikondensasi, data-data tersebut kemudian dianalisis dengan<br>menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan diinterpretasikan dalam perspektif semiotika<br>Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa celurit telah mengalami perubahan makna, dari<br>makna fungsional ke makna sosial budaya. Celurit memiliki makna sebagai simbol maskulinitas,<br>hukum, kehormatan, dan perlawanan. Mitos yang terbangun dalam makna celurit sejatinya<br>adalah persoalan maskulinitas. Namun, temuan yang menarik dari kajian atas kedua cerpen ini<br>adalah, baik Muna Masyari maupun Zainul Muttaqin melakukan demistifikasi terhadap makna<br>mitos di balik celurit. Dalam cerpennya, keduanya sepakat bahwa hukum tidak boleh<br>ditegakkan dengan cara kekerasan.</p> 2023-02-02T07:12:11+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/70 KOMPETENSI KOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA 2023-02-02T07:14:30+07:00 Setyawan Pujiono setyawan_p@uny.ac.id <p>Standar penilaian kognitif dapat dilakukan dengan mengadaptasi model penilaian<br>berstandar internasional, yaitu Higher Order Thinking Skill (HOTS). Begitu pula standar<br>kompetensi kognitif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia seharusnya berbasis HOTS.<br>Terkait hal itu, artikel ini bertujuan menyajikan penilaian kompetensi kognitif dalam<br>pembelajaran bahasa. Metode penulisan artikel ini menggunakan studi pustaka. Studi<br>pustaka untuk membahas teori yang terkait masalah kompetensi kognitif pembelajaran<br>bahasa. Hasilnya bahwa penilaian kognitif dapat disusun dari tingkat rendah (LOTS)<br>yaitu pada level C1 (mengingat), C2 (memahami), dan C3 (menerapkan), sedangkan<br>untuk kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) yaitu pada level C4 (menganalisis), C5<br>(mengevaluasi), dan C6 (menciptakan). Bentuk soal HOTS dapat menggunakan soal<br>pilihan ganda, benar-salah, isian, penjodohan, subjektif/uraian hingga uraian objektif.<br>Bentuk penilaian yang paling mudah dikembangkan dalam pembelajaran bahasa adalah<br>dalam bentuk pertanyaan uraian dan pilihan ganda.</p> 2023-02-02T07:14:27+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/69 CITRA BAHASA PADA NASKAH SAMBUTAN BUPATI PEKALONGAN DALAM KEGIATAN ORGANISASI SOSIAL (SEBUAH PENDEKATAN AWK MODEL VAN DIJK) 2023-02-02T07:16:27+07:00 Fahrudin Eko Hardiyanto fahrudineko@gmail.com <p>Naskah pidato tokoh publik selalu menarik untuk dikaji, salah satunya naskah sambutan<br>Bupati Pekalongan yang disampaikan dalam kegiatan organisasi sosial. Naskah pidato<br>tersebut memiliki makna stratrgis sebagai publik relasi antara bupati dengan<br>masyarakat luas dalam menyampaikan pemikiran, gagasan, dan keberpihakannya. Pada<br>konteks inilah penggunaan bahasa pencitraan sangat sering muncul dan digunakan<br>untuk membangun kesamaan ide, kesatuan persepsi, dan persuasi sosial politik kepada<br>khalayak. Naskah sambutan Bupati Pekalongan pada kajian ini dianalisis berdasarkan<br>teori analisi wacana kritis model Van Dijk yang menitikberatkan pada tematik (pedapat<br>yang disusun), semantik(makna yang ditekankan), sintaksis (bagaimana pemikiran<br>disampaikan), stilistik (pilihan kata yang diguanakan), dan retorik ( dengan cara<br>bagaimana pemikiran disampaikan kepada khalayak).</p> 2023-02-02T07:16:21+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/68 KONFLIK ANTARENTIK DALAM NOVEL MEI HWA DAN SANG PELINTAS ZAMAN KARYA AFIFAH AFRA 2023-02-02T07:29:48+07:00 Septina Krismawati septina.krisma@gmail.com Rishe Purnama Dewi budimanrishe78@gmail.com Elsa Bima Bernata elsabimabernata@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis konflik<br>antaretnik yang terjadi dalam novel Mei Hwa dan Sang Pelintas Zaman<br>karya Afifah Afra. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif<br>kualitatif yang menggunakan kutipan-kutipan dalam bentuk kata, frasa,<br>kalimat, dan paragraf dalam novel untuk hasil penelitian yang telah<br>dilakukan. Sumber data dari penelitian ini adalah novel Mei Hwa dan<br>Sang Pelintas Zaman karya Afifah Afra sedangkan data yang digunakan<br>merupakan kutipan-kutipan kata, frasa, kalimat, dan paragraf dalam<br>novel yang menunjukkan konflik antaretnik. Pendekatan yang digunakan<br>adalah pendekatan sosiologi Alan Swingewood yang memandang karya<br>sastra sebagai dokumen sosiobudaya yang merefleksikan sebuah zaman<br>dan karya sastra hubungannya dengan fakta-fakta kesejarahan. Teknik<br>pengumpulan data adalah teknik dokumentasi dan teknik analisis data<br>yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah narrative analysis.<br>Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan hasil penelitian yang<br>berupa konfllik antaretnik, yaitu sebagai berikut. Pertama, konflik<br>antaretnik Jawa dan Belanda. Konflik antaretnik ini diwakili oleh tokoh<br>Raden Nganten Sunarsih dan Betje Angela Walter. Kedua, konflik<br>antaretnik Jawa dan Arab. Konflik antaretnik ini diwakili tokoh Raden<br>Nganten Sunarsih dan Muhdhor Alattas. Ketiga, konflik antaretnik<br>Tionghoa dan masyarakat pribumi. Konflik antaretnik ini diwakili oleh<br>Mei Hwa dan tokoh-tokoh dari masyarakat pribumi. Akar atau sumber<br>konflik mereka adalah adanya stereotipe, stigma, prasangka negatif<br>terhadap etnik lain, perbedaan baik secara individual maupun komunal,<br>seperti adat, budaya, tata karma, status sosial, dan hal-hal lain yang<br>memicu terjadinya konflik, baik dalam bentuk perang dingin hingga<br>kekerasan fisik.</p> 2023-02-02T07:29:44+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/67 MENAKAR PELUANG PERKEMBANGAN FILOLOGI INDONESIA 2023-02-02T07:31:17+07:00 Bagus Kurniawan singawardhana@yahoo.com <p>Perkembangan dunia teknologi semakin berpengaruh terhadap berbagai bidang<br>ilmu di belahan dunia. Dalam konteks ilmu filologi pun hal tersebut membawa dampak<br>yang besar. Proyek digitalisasi naskah yang terus-menerus dilakukan juga merupakan<br>sebuah bukti nyata pemanfaatan teknologi digital dalam ilmu filologi klasik. Hal<br>tersebut menandakan bahwa ilmu filologi memiliki peluang besar untuk semakin<br>berkembang. Artinya, ilmu filologi memiliki modal menjawab berbagai tantangan besar<br>ilmu-ilmu humaniora yang dinggap mengalami stagnasi. Oleh sebab itu, dalam tulisan<br>dikemukakan kemungkinan-kemungkinan peluang ilmu filologi modern berkembang<br>menjadi sebuah ilmu yang bersinergi dengan ilmu-ilmu lainnya. Dengan demikian,<br>penelitian-penelitian yang menggabungkan disiplin ilmu filologi dengan ilmu yang lain<br>patut untuk dilakukan sebagai sebuah arah baru perkembangan filologi Indonesia<br>modern.</p> 2023-02-02T07:30:51+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/49 METAFORA KONSEPTUAL PADA ALBUM MANUSIA KARYA TULUS 2023-02-02T07:32:47+07:00 Raden Yusuf Sidiq Budiawan r.yusuf.s.b@upgris.ac.id Yetty Okta Viani yettyokta59@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis metafora konseptual dalam album<br>Manusia karya Tulus. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan<br>data dilakukan dengan simak dan catat lirik lagu yang ada di youtube. Teknik analisis data<br>berupa metode agih dengan bahasa yang bersangkutan sebagai alat penentu. Selanjutnya,<br>dilakukan kategorisasi pada lirik lagu di album Manusia yang mengandung metafora konseptual<br>sesuai pandangan Lakoff dan Johnson. Berdasarkan analisis, pada album Manusia ditemukan<br>terdapat 29 data metafora konseptual. Data tersebut, dikategorisasikan menjadi metafora<br>struktural, metafora orientasional, dan metarora ontologis. Metafora struktural ditemukan<br>terdapat 17 data dengan pengklasifikasian 6 data menggunakan ranah sumber tubuh<br>manusia, 7 data menggunakan ranah sumber kesakitan, 2 data menggunakan ranah sumber<br>tanaman, dan 2 data menggunakan ranah sumber peralatan. Pada album Manusia karya Tulus<br>ditemukan terdapat metafora orientasional berupa 1 data. Selain itu, metafora ontologis<br>dalam album Manusia ditemukan 11 data. Metafora yang sering digunakan Tulus dalam<br>lirik lagu di album Manusia adalah metafora struktural.</p> 2023-02-02T07:32:44+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/50 EDUKASI LITERASI SASTRA DIGITAL BAGI SANTRI 2023-02-02T07:34:25+07:00 Muhamad Burhanudin mburhanudin79@mail.unnes.ac.id <p>Sastra digital menjadi salah satu perkembangan sastra Indonesia sebagai dampak dari<br>maraknya penggunaan teknologi. Adanya sastra digital memudahkan kegiatan ekspresi sastra<br>dan kreasi sastra. Hal ini menjadi kendala bagi para santri di pesantren karena akses<br>penggunaan teknologi dibatasi seperti pelarangan menggunakan gawai atau penyediaan sarana<br>dan prasarana berbasis teknologi hanya diwaktu tertentu. Padahal, apabila santri memiliki<br>akses yang mudah untuk kegiatan tersebut dapat menghasilkan karya sastra yang berbasis<br>pesantren. Sastra pesantren memiliki kekuatan roh trensenden dan corak psikologi dengan<br>struktur agama atau religiusitas. Edukasi literasi sastra dilakukan untuk menjembatani kegiatan<br>ekspresi sastra dan kreasi sastra bagi santri. Santri lingkar kampus memiliki bekal untuk<br>menyalurkan minat dan bakat, melatih kreativitas, dan sarana penyebaran nilai-nilai agama.<br>Kegiatan yang dilakukan dalam bentuk kaji tindak yang berupa pendampingan dan pelatihan.<br>Metode yang digunakan bervariasi antara lain observasi, diskusi, pemecahan masalah,<br>pelatihan, praktik, dan curah pendapat.</p> 2023-02-02T07:34:22+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/66 MEMPERKUAT EKSISTENSI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 2023-02-02T07:41:16+07:00 Agus Wismanto aguswismanto080860@gmail.com Murywantobroto Murywantobroto aguswismanto080860@gmail.com Ahmad Rifai aguswismanto080860@gmail.com <p>Tulisan ini berupaya mendorong perlunya reformasi masif di tubuh pendidikan<br>Bahasa dan Sastra Indonesia. Reformasi ini diperlukan agar pendidikan bahasa dan<br>sastra Indonesia mampu menjawab tantangan dan tuntutan zaman yang terus<br>mengalami perubahan. Selain itu, tulisan ini juga berupaya memberikan tawaran<br>solutif kepada pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dalam menghadapi Era<br>Revolusi Industri 4.0. Sebagaimana diketahui bersama, bahwa era 4.0 membawa<br>dampak yang luas dalam segala lini kehidupan, tak terkecuali dalam bidang<br>pendidikan. Era yang melahirkan fenomena disruption ini menuntut dunia<br>pendidikan bahasa dan sastra Indonesia untuk turut menyesuaikan diri. Sehingga<br>perlu dilakukan pembaruan dan inovasi terhadap sistem, tata kelola, kurikulum,<br>kompetensi sumber daya manusia, sarana dan prasarana, budaya, etos kerja, dan<br>lain-lain. Jika tidak demikian, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia akan semakin<br>tertinggal dan usang. Oleh karena itu, perlu dicari langkah-langkah kongkrit bagi<br>pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia agar mampu tetap bersaing di era disrupsi<br>ini. Langkah solutifnya adalah dengan turut mendisrupsikan diri.</p> 2023-02-02T07:41:11+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/63 SIKAP BAHASA SANTRI: SUATU KAJIAN SOSIOLINGUISTIK 2023-02-02T15:47:44+07:00 Yanti Sariasih yantisariasih@untidar.ac.id Nurhayati Nurhayati nurhayati@fkip.unsri.ac.id Dedi Febriyanto dedifebri97@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sikap bahasa santri terhadap bahasa Indonesia dan<br>bahasa daerah ditinjau dari tiga aspek, kognisi, afeksi, dan konasi. Penelitian bersifat deskriptif<br>kualitatif dengan pendekatan sosiolinguistik. Subjek Penelitian adalah santri Pondok<br>Pesantren Darussaadah Bandar Lampung. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner,<br>observasi, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil<br>penelitian menunjukkan bahwa santri Pondok Pesantren Darussaadah Bandar Lampung<br>memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Berdasarkan<br>perhitungan, nilai rata-rata sikap bahasa santri terhadap bahasa Indonesia masuk dalam<br>kategori baik dengan skor 3,08. Adapun nilai rata-rata sikap bahasa santri terhadap bahasa<br>daerah juga masuk kategori baik dengan pemerolehan skor 2,81. Kendati secara umum<br>diketahui bahwa sikap bahasa santri terhadap kedua bahasa sama-sama positif dan masuk<br>dalam kategori baik, namun jika dilihat dari pemerolehan skor rata-rata, sikap bahasa santri<br>terhadap</p> 2023-02-02T15:47:40+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/65 KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK-LIRIK LAGU KARYA SUJIWO TEJO 2023-02-02T15:50:03+07:00 Nurnaningsih Nurnaningsih n_nurnaningsih@ymail.com <p>Karya sastra berupa teks atau lirik lagu sering mengandung kritik sosial. Hal ini<br>disebabkan karya sastra tidak muncul begitu saja, pasti ada latar belakang sosial budaya<br>yang melatarbelakanginya. Karya sastra tidak jatuh begitu saja dari langit, dan karya<br>sastra tidak akan muncul dari kekosongan sosial. Demikian pula lirik-lirik lagu Jawa<br>karya Sujiwo Tejo mengandung banyak kritik sosial di dalamnya yang dilatarbelakangi<br>oleh kondisi sosial yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini akan membahas mengenai<br>kritik-kritik sosial yang dilontarkan oleh Sujiwo Tejo dalam lirik-lirik lagunya. Bentuk<br>penelitian ini deskriptif kualitatif. Sumber data yaitu lagu-lagu Sujiwo Tejo yang<br>mengandung kritik sosial. Adapun data penelitian ini adalah lirik-lirik lagu Sujiwo Tejo<br>yang mengandung kritik sosial. Teknik pengumpulan data menggunakan content<br>analysis. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis yang bersifat interaktif<br>dimulai dari reduksi, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan penelitian<br>yaitu Sujiwo Tejo melalui lagu yang berjudul Gara-gara, Zaman Edan, Melati, Sound of<br>Orang Asik, Tanah Makam Cintaku dan sebagainya mengandung berbagai kritik sosial.<br>Pesan beliau ketika hidup di zaman edan sekarang seyogyanya tidak harus ikut-ikutan<br>menjadi edan ‘gila’</p> 2023-02-02T15:50:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/64 INTERPRETASI MAKNA LAGU ASMALIBRASI GRUP MUSIK SOEGI BORNEAN 2023-02-02T15:51:53+07:00 Afsun Aulia Nirmala gendhissastra@yahoo.com Syamsul Anwar gendhissastra@yahoo.com <p>Lagu pada dasarnya ungkapan perasaan, maupun hati dari penyanyi itu sendiri oleh karena, itu<br>lagu bisa membuat orang merasa senang, sedih, atau bahkan menangis sekalipun. Sedangkan<br>interpretasi tidak selalu berhubungan dengan tulisan. Bisa juga cara seseorang menggambarkan<br>suatu kondisi, pemandangan, dan segala sesuatu yang hanya terlihat tapi tidak bisa disentuh.<br>Dalam hal ini penulis mencoba untuk menginterpretasikan lagu dari grup musik Soegi Bornean<br>yang berjudul Asmalibrasi. Dalam lagu Amalibrasi dapat diambil maksa tentang gambarkan<br>keindahan dalam kehidupan menuju pernikahan, serta harapan bagi manusia setelah menjalani<br>ehidupan pernikahan.</p> 2023-02-02T15:51:50+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/62 GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH CERITA DALAM BABAD PASIR LUHUR: REFLEKSI POLA KEPEMIMPINAN PADA MASYARAKAT BANYUMAS ABAD 21 2023-02-02T15:53:45+07:00 Eko Muharudin ekoayahkaisan@gmail.com Akhmad Fauzan ekoayahkaisan@gmail.com <p>Gaya kepemimpinan berwawasan global sangat dibutuhkan dalam menyikapi fenomena dan<br>realita di abad 21. Hal ini dibutuhkan karena masyarakat membutuhkan pemimpin ideal untuk<br>menjadi panutan dan penggerak sosial. Indonesia yang tumbuh di tengah kearifan lokal<br>lingkungan setempat mempunyai sumber-sumber model kepemimpin dari kearifan lokal, yakni<br>berupa babad atau cerita sejarah. Dalam cerita sejarah terdapat cerminan kepemimpinan dari<br>watak tokoh cerita. Untuk itulah, penelitian ini bertujuan membahas bagaimana gaya<br>kepemimpinan tokoh cerita dalam babad Pasir Luhur serta refleksi pola kepemimpinan<br>masyarakat Banyumas di abad 21. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah<br>deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan ialah teks babad Pasir Luhur. Data penelitian<br>berupa karakter tokoh cerita yang mencerminkan gaya kepemimpinan. Hasil penelitian<br>menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dalam sikap dan watak tokoh cerita babad Pasir<br>Luhur masih tercermin dalam pola kepemimpinan masyarakat Banyumas saat ini: (1)<br>transformasional, (2) karismatik, dan (3) otokratif, dan (4) transaksional. Namun, ada juga<br>watak kepemimpinan yang sudah mulai luntur dalam masyarakat Banyumas, seperti (1) kurang<br>kooperatif dan (2) eksklusif.</p> 2023-02-02T15:53:41+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/61 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKS EKSPLANASI BERBASIS ANDROID BERMUATAN KESIAPSIAGAAN BENCANA 2023-02-02T15:55:47+07:00 Diyamon Prasandha diyamonprasandha@mail.unnes.ac.id Isnaini Rahmah Hidayah diyamonprasandha@mail.unnes.ac.id Annisa Tetty Maharani diyamonprasandha@mail.unnes.ac.id Andi Waluyo diyamonprasandha@mail.unnes.ac.id Annisa Aqil Saputri diyamonprasandha@mail.unnes.ac.id <p>Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia yakni banjir, gunung meletus, dan tanah<br>berilongsor. Pendidikan kesiapsiagaan bencana dapat diintegrasikan melalui pembelajaran<br>bahasa. Bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan dapat dimuati nilai kesiapsiagaan<br>bencana melalui teks eksplanasi. Dalam pembelajaranya, perlu dikembangkan media<br>pembelajaran berbasis android dikarenakan peserta didik SMA merupakan Generasi Z yang erat<br>dengan teknologi digital. Tujuan riset ini yakni mendeskripsikan kebutuhan, merumuskan<br>prinsip pengembangan media, dan mengevaluasi produk media pembelajaran berbasis android<br>bermuatan kesiapsiagaan bencana. Metode penelitian yang digunakan dalam riset ini yakni<br>ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Subjek penelitian dalam<br>riset ini yakni peserta didik kelas XI SMAN 10 Semarang, SMAN 1 Dukun Magelang, dan SMAN 1<br>Karangkobar Banjarnegara. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi,<br>wawancara partisipatif, dan angket sedangkan teknik analisis data yakni analisis deskriptif<br>kualitatif dan uji statistika Uji-T dan N-Gain. Hasil riset ini meliputi tiga hal. Pertama, media<br>pembelajaran bahasa berbasis android bermuatan kesiapsiagaan bencana sangat dibutuhkan<br>oleh guru dan peserta didik dalam pembelajaran teks eksplanasi mata pelajaran Bahasa<br>Indonesia. Kedua, prinsip pengembangan produk media yang digunakan terdiri atas aspek<br>substantif dan aspek tampilan. Ketiga, hasil uji coba kelas terbatas produk media SIAGA<br>menunjukkan ada peningkatan kompetensi peserta didik sebesar 55% pada aspek pengetahuan<br>dan 39% pada aspek keterampilan. Dengan demikian, media pembelajaran bahasa berbasis<br>android bermuatan kesiapsiagaan bencana terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi<br>peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi teks eksplanasi.</p> 2023-02-02T15:55:42+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/57 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI MODELING THE WAY PADA MATA KULIAH BERBICARA 2023-02-02T16:45:12+07:00 Lalita Melasarianti lalita.melasarianti@unsoed.ac.id Uki Harres Yulianti lalita.melasarianti@unsoed.ac.id <p>Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Angkatan 2022, merupakan pelajar yang terkena<br>dampak pandemi. Mereka melaksanakan proses pembelajaran secara daring, untuk itu interaksi<br>sosial selama proses mengikuti proses pembelajaran sangat berkurang. Hal ini, berkelanjutan<br>saat mereka memasuki bangku kuliah semester 1 yang mendapatkan mata kuliah Berbicara.<br>Mahasiswa merasa cemas dan tidak percaya diri saat berbicara di depan umum. Peneliti sebagai<br>pengampu mata kuliah Berbicara, berupaya memberikan strategi yang efektif dalam proses<br>pembelajaran, guna mewujudkan capaian dan tujuan pembelajaran mata kuliah Berbicara.<br>Untuk itu, penelitian ini memiki tujuan: 1) Mengetahui proses penerapan Strategi Modeling The<br>Way pada mata kuliah Berbicara dan 2) Mengetahui keefektifan penerapan Strategi Modeling<br>The Way pada mata kuliah Berbicara.<br>Penelitian ini menggunakan metode deskripti kualitatif. Pemaparan penelitian ini memusatkan<br>pada permasalahan yang sifatnya aktual. Nantinya, untuk menggambarkan permasalahan yang<br>diteliti dideskirpsikan sebagaimana yang terjadi di lapangan dan disertai dengan interpretasi<br>rasional. Peneliti tidak hanya mendeskripsikan fenomena-fenomena hasil penelitian, tetapi juga<br>menjelaskan, menguji hipotesis, membuat prediksi, dan mendapatkan makna implikasi dari<br>suatu masalah yang telah difokuskan. Instrumen yang digunakan yaitu pelaku (human<br>instrument) dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Analisis<br>Interaktif, yang terdiri: 1) Pengumpulan data (data collection), 2 ) Reduksi data (data reduction),<br>3) Penyajian data (data display), dan 4) Penarikan kesimpulan (conclusion).<br>Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Proses pembelajaran mata kuliah Berbicara dengan<br>menerapkan Strategi Modeling The Way pada mata kuliah Berbicara berjalan dengan lancar.<br>Mahasiswa dikelompokkan dan diberi contoh peragaan berupa video salah satu pidato orang<br>ternama sebagai ilustrasi pembelajaran. 2) Penerapan Strategi Modeling The Way pada mata<br>kuliah Berbicara sangat efektif. Mereka merasa terbantu, termotivasi, dan senang mengikuti<br>mata kuliah Berbicara dengan Strategi Modeling The Way pada mata kuliah Berbicara.<br>Mahasiswa memiliki berbagai latar belakang yang bisa menjadi kendala dalam mengikuti mata<br>kuliah Berbicara. Untuk itu, Strategi Modeling The Way yang diterapkan pada mata kuliah<br>Berbicara berhasil mengatasi kendala yang dialami Mahasiswa.</p> 2023-02-02T16:45:08+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/52 LITERASI KEBENCANAAN DAN KEARIFAN LOKAL DALAM TEKS TA’BIR LINDHU 2023-02-02T16:46:58+07:00 Asep Yudha Wirajaya asepyudha@staff.uns.ac.id <p>Ta’bir Lindu (TL) merupakan salah satu naskah koleksi Keraton Kasunanan<br>Surakarta yang disalin oleh Reksadipura pada 8 Rajab Tahun Alif 1259 H atau 5<br>Agustus 1843 M atau 1771 J. Saat ini, naskah Ta’bir Lindu tersimpan dalam koleksi<br>Perpustakaan Universitas Leiden dengan kode Or. 1966. Naskah tersebut dapat<br>diakss secara daring melalui https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/2033367#page/<br>1/mode/1up. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif,<br>yakni metode yang mementingkan data deskriptif dari objek penelitian yang<br>diamati. Untuk mendapatkan suntingan teks TL yang baik dan benar, digunakan<br>metode penyuntingan teks dengan edisi kritis. Kemudian, suntingan<br>teks TL tersebut dianalisis agar dapat diungkap nilai-nilai kearifan lokal manusia<br>Jawa dalam konteks memahami potensi bencana gempa bumi. Hal ini dirasa penting<br>mengingat posisi pulau Jawa yang berada pada jalur “cincin api” yang sewaktuwaktu dapat saja menjadi potensi bencana. Selain itu, sejarah kehidupan di Jawa juga telah memberikan beberapa pembelajaran hidup tentang potensi gempa<br>sebagai akibat pergerakan lempeng benua. Dengan demikian, hasil kajian tersebut<br>dapat dijadikan salah satu alternatif literasi kebencanaan yang dapat berguna bagi<br>kehidupan di masa yang akan datang</p> 2023-02-02T16:46:54+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/60 TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM SINIAR THE LEONARDO’S DENGAN JUDUL “FACE TO FACE WITH ONADIO LEONARDO-HABIB JA’FAR” 2023-02-02T16:48:59+07:00 Oktarina Puspita Wardani oktarinapw@unissula.ac.id Leli Nisfi Setiana lelisetiana@unissula.ac.id Turahmat Turahmat lintangsastra@unissula.ac.id <p>Media dalam penyampaian bahasa dapat dilakukan melalui media lisan dan<br>tulis. Penggunaan media lisan biasa disampaikan pada video yang diunggah di<br>media sosial. Media sosial mampu memberikan apapun yang kita ingin saksikan.<br>Salah satu contohnya ialah youtube. Youtube menjadi salah satu media sosial yang<br>mampu dijadikan alternatif dalam mendapatkan informasi. Salah satu video<br>podcast atau siniar yang saat ini sedang banyak dibicarakan ialah youtube The<br>Leonardo’s naungan dari youtube Deddy Crobuzier. narasumber yang diundang<br>dalam siniar tersebut dari kalangan youtuber ataupun selebriti Indonesia. Salah<br>satunya ialah narasumber yang diundang dalam sesi siniar The Leonardo’s adalah<br>tokoh agama yaitu Habib Ja’far. Metode penelitian yang digunakan dalam<br>penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa kata, frasa,<br>klausa dan kalimat yang telah melalui tahap transkrip dari video. Sumber data<br>dalam penelitian ini ialah video siniar “The Leonardo’s dengan Judul “Face to Face<br>with Onadio Leonardo-Habib Ja’far”. Teknik analisis dara menggunakan teknik<br>deskripsi. Ditemukan dua jenis ilokusi dalam video siniar “The Leonardo’s dengan<br>Judul “Face to Face with Onadio Leonardo-Habib Ja’far”. Tindak tutur ilokusi yang<br>ditemukan ialah tindak tutur ilokusi asertif dan tindak tutur ilokusi ekspresif.<br>Tindak tutur direktif, komisif dan deklaratif tidak ditemukan pada penelitian ini</p> 2023-02-02T16:48:54+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/56 PENILAIAN MULTILITERASI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS AUTHENTHIC ASSESMENT 2023-02-02T16:50:30+07:00 Qurrota Ayu Neina neina@mail.unnes.ac.id Wagiran Wagiran wagiranunnes@mail.unnes.ac.id <p>Secara substansial artikel ini bertujuan untuk memaparkan konsep dan bentuk penilaian<br>multiliterasi dalam pembelajaran sastra berbasis authenthic assessment. Hal ini dikarenakan<br>terdapat permasalahan yang muncul dalam penilaian pembelajaran sastra, yaitu belum adanya<br>kesesuaian sistem penilaian yang menyeluruh. Dalam hal ini, penilaian pembelajaran sastra<br>dalam hal kemampuan apresiasi dan kreasi belum mendapatkan proporsi yang cukup. Padahal,<br>melalui kedua kemampuan inilah kemampuan bersastra seseorang dapat diketahui secara<br>holistis. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem penilaian yang mampu menilai proses pembelajaran<br>sastra secara komprehensif. Berdasarkan hasil analisis teori, disimpulkan bahwa salah satu<br>bentuk penilaian yang tepat dalam pembelajaran sastra adalah penilaian multiliterasi berbasis<br>authenthic assessment. Penilaian ini menggunakan pendekatan student centered assessment yang<br>mengajak pemelajar untuk memahami konteks dalam pembelajaran sastra melalui proses<br>inkuiri kritis, baik dalam proses apresiasi, maupun ekspresi sastra. Harapannya, sistem<br>penilaian ini mampu menilai proses pembelajaran sastra secara menyeluruh sehingga dapat<br>mengukur kemampuan apresiasi dan ekspresi sastra secara komprehensif.</p> 2023-02-02T16:50:26+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/59 PEMANFAATAN DRAMA SEBAGAI MEDIA MITIGASI BENCANA 2023-02-02T16:52:16+07:00 Joko Purwanto suryodaru@umpwr.ac.id Suryo Daru Santoso suryodaru@umpwr.ac.id Umi Faizah suryodaru@umpwr.ac.id Bagiya Bagiya bagiya@umpwr.ac.id Khabib Sholeh khabib@umpwr.ac.id Kadaryati Kadaryati kadaryati@umpwr.ac.id Nurul Setyorini kadaryati@umpwr.ac.id <p>Kesiapsiagaan bencana haruslah dimiliki oleh setiap individu maupun masyarakat,<br>tak terkecuali para peserta didik. Mitigasi bencana dapat dilakukan dengan<br>penggunaan alat-alat (hardware) yang dilengkapi teknologi berupa sistem<br>peringatan dini atau yang biasa dikenal EWS (early warning system), dapat juga<br>melalui implementasi ilmu dan pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan<br>software yang memiliki nilai urgensi untuk segera disebarluaskan. Implementasi<br>muatan mitigasi bencana ke dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia<br>berdasarkan jenjang pendidikan dan kurikulumnya akan sekaligus membuat<br>keterampilan berbahasa peserta didik akan semakin terasah. Adapun alternatif<br>pembelajaran tersebut dapat melalui pementasan drama sebagai media mitigasi<br>bencana karena, drama masih jarang digunakan untuk media mitigasi bencana dan<br>untuk melatih kreatifitas peserta didik. Ilmu sastra khususnya pada drama, dengan<br>demikian dapat dikembangkan sebagai software yang dapat dimanfaatkan sebagai<br>media mitigasi bencana untuk meminimalisasi kerugian yang timbul ketika<br>bencana-bencana alam terjadi, baik kerugian materiil atau nonmateriil.</p> 2023-02-02T16:52:10+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/55 BIOTA PERAIRAN DALAM PANTUN MELAYU TERBITAN BALAI PUSTAKA 2023-02-02T16:54:21+07:00 Wachid E. Purwanto wachid.purwanto@pbsi.uad.ac.id Yosi Wulandari yosi.wulandari@pbsi.uad.ac.id Listiayana Salsabila yosi.wulandari@pbsi.uad.ac.id <p>Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati serta<br>tingkat endemisme yang sangat tinggi, sehingga menjadi salah satu negara<br>megabiodiversity. Salah satu keanekaragaman hayati tersebut merupakan bagian dari<br>biota perairan. Biota perairan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai fauna yang<br>hidup di daerah perairan, baik di kawasan air tawar, air payau, maupun di perairan asin.<br>Beberapa biota perairan tersebut disebutkan dalam sampiran pantun Melayu sejak<br>lebih dari 100 tahun lalu. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan biota perairan<br>yang disebutkan dalam antologi Pantun Melayu. Metode penelitian menggunakan<br>content analysis. Hasil penelitian menunjukkan adanya 3 kategori biota berdasar<br>ekosistemnya, yakni 1) biota air tawar meliputi delapan biota, yakni buaya, seluang,<br>lintah, ikan belida, selangat, gerami, sepat, dan labi-labi, 2) biota air payau memuat dua<br>jenis, yakni ikan seluang dan ikan bemban; 3) biota air asin meliputi 13 biota laut, yakni<br>hiu, lumba-lumba, tenggiri, belanak, ketumbak, kerisi, tamban, sinangis, udang, kepiting,<br>ketam, kerang, dan ubur-ubur. Berdasarkan kategori kelas terdapat empat kelas utama,<br>yakni 1) pisces meliputi 14 macam ikan, yakni hiu, lumba-lumba, tenggiri, belanak,<br>ketumbak, kerisi, tamban, sinangis, bemban, seluang, belida, selangat, gerami, dan sepat;<br>2) crustacea meliputi tiga macam udang-udangan, yakni udang, kepiting, dan ketam; 3)<br>molusca meliputi tiga macam hewan bertubuh lunak, yakni kerang, ubur-ubur, dan<br>siput; 4) reptil meliputi dua macam, yakni buaya dan labi-labi. Hiu dan Labi-labi dalam<br>kategori berstatus terancam punah.</p> 2023-02-02T16:54:17+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/54 NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA LIMA PUISI TELELET KARYA TRI MULATSIH 2023-02-02T16:55:46+07:00 Tri Mulyono upstrimulyono@gmail.com Leli Triana upstrimulyono@gmail.com <p>Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan nilai pendidikan<br>karakter pada lima puisi telelet karya Tri Mulatsih. Objek penelitian ini adalah lima<br>puisi telelet karya Tri Mulatsih yang dimuat pada kumpulan puisi Pelet Aura Poci karya<br>Tri Mulatsih. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif. Pengumpulan datanya<br>dilakukan dengan cara studi pustaka. Analisis datanya dilakukan dengan kaidah<br>heuristik dan hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pendidikan<br>karanter religius ditemukan pada lima puisi telelet karya Tri Mulatsih adalah syukur,<br>akliah, ilahiah, ilahiah, dan ilahiah.</p> 2023-02-02T16:55:42+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/58 SASTRA ANAK DALAM BINGKAI FILM “PERSEPSI ANAK DAN TEORI KONSPIRASI FILM SPONGEBOB SQUAREPANTS” 2023-02-02T16:57:22+07:00 Desyarini Puspita Dewi desyarinipd@gmail.com <p>Film merupakan salah satu jenis karya sastra yang berupa media audiovisual. Hampir<br>setiap orang, baik anak-anak atau dewasa, diyakini menyukai serial animasi Spongebob<br>Squarepants karena tokoh-tokohnya lucu nan menggemaskan. Genre film yang sasaran<br>penikmatnya anak-anak ini nyatanya terdapat kontroversi dari sisi cerita dan sisi gelap<br>dari para pemerannya. Penelitian merupakan deskriptif kualitatif dengan teknik<br>pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca dan catat.<br>Hasil penelitian dan analisis melalui teori resepsi sastra, cerita yang dilihat<br>mengisahkan kehidupan sehari-hari Spongebob pada saat bekerja dan bermain<br>bersama Patrict dan Squitward yang sebenarnya enggan diajak bermain. Sangat<br>disayangkan, pada dialog sering terdapat kata-kata tidak pantas yang diucapkan secara<br>jelas. Jika tanyangan ini disuguhkan untuk usia anak-anak, alangkah lebih baiknya<br>disensor pada kata-kata yang tidak pantas dan cenderung kasar. Anak-anak akan<br>mudah menirukan bahasa dari apa yang telah didengar apalagi sumbernya dari<br>tayangan televisi yang mereka gemari. Film Spongebob Squarepants memiliki tujuh<br>konspirasi berupa; Tuan Krab merupakan orangtua angkat Preal, Patrick memiliki<br>gangguan kepribadian antisosial, Bikini Bottom tempat sebuah pengujian nuklir, resep<br>rahasia krabby patty adalah daging kepiting, Spongebob adalah seorang veteran perang<br>yang menderita PTSD, nama asli Spongebob Squarepants, dan setiap karakter memiliki<br>penyakit mental. Melalui penelitian ini.</p> 2023-02-02T16:57:19+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/53 FUNGSI CERITA RAKYAT “SYEKH MAULANA MAGHRIBI” 2023-02-02T17:00:13+07:00 Muhammad Nur Hanif muhnurhanif@untidar.ac.id <p>Syekh Maulana Maghribi merupakan seorang ulama besar yang menjadi tokoh sejarah<br>penyebar agama Islam di wilayah Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. Hingga kini, banyak<br>peziarah dari daerah setempat maupun luar daerah yang mengunjungi makamnya.<br>Antusiasme para peziarah yang tak lekang oleh waktu tersebut tidak terlepas dari cerita<br>rakyat yang mengiringi sejarah laku Syekh Maulana Maghribi. Melalui fenomena ini,<br>muncul hipotesis bahwa ada fungsi lain yang tidak terlalu ditekankan pada literatur<br>mengenai folklore, yakni sebagai media dakwah. Oleh karena itu, penelitian ini<br>dilakukan untuk mengidentifikasi fungsi cerita rakyat “Syekh Maulana Maghribi” bagi<br>masyarakat Parangtritis khususnya dan bagi masyarakat luas pada umumnya.<br>Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dikerjakan dengan melakukan<br>wawancara kepada seorang penewu Makam Syekh Maulana Maghribi, yakni Bapak<br>Jaelandri. Penelitian ini juga menerapkan metode sebagai berikut; pertama,<br>menemukan objek material penelitian, yakni cerita rakyat “Syekh Maulana Maghribi”;<br>kedua, menemukan objek formal penelitian melalui studi pustaka untuk mencari teori<br>yang digunakan untuk analisis, yakni teori mengenai fungsi sastra lisan yang antara lain<br>dicetuskan William R. Bascom dan Alan Dundes; ketiga, melakukan analisis untuk<br>menemukan fungsi cerita rakyat “Syekh Maulana Maghribi”; dan keempat, membuat<br>laporan hasil penelitian berupa makalah.<br>Setelah analisis interpretatif dilakukan, penelitian ini mengungkapkan bahwa cerita<br>rakyat “Syekh Maulana Maghribi” setidaknya memiliki tiga fungsi, yakni fungsi dakwah,<br>fungsi solidaritas sosial, serta fungsi pendidikan.</p> 2023-02-02T17:00:09+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/87 ANALISIS EKOLOGI SASTRA DALAM CERITA RAKYAT JAWA TIMUR 2023-02-07T09:41:11+07:00 Zahroh Nur Annisa zahrohanisa4@gmail.com Hasrul Rahman hasrul.rahman@pbsi.uad.ac.id Nina Queena Hadi Putri ninaqueenahadiputri@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan tujuan untuk mendeskripsikan interkasi tokoh dengan<br>lingkungan sekita dan aspek ekologi sastra Metode yang digunakan dalam penelitian ini<br>yaitu berupa metode kualitatif. Fungsi metode kualitatif pada metode ini yaitu untuk<br>memecahkan permasalahan dengan cara mengumpulkan data, menyusun data,<br>mengklasifikasikan data, mengkaji data dan menginterpretasikan data yang didapat<br>pada saat melakukan penelitian tersebut. Metode ini jugamenyajikan pemahaman yang<br>terperinci kaitanya pada data yang diperoleh dan dianalisis. Hasil penelitian ini berupa<br>deskripsi yaitu, (1)Interaksi tokoh dalam memahami lingkungan (2) Sifat tokoh yang<br>bijak dalam memanfaatkan alam.</p> 2023-02-07T09:41:05+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/86 PERUBAHAN GEOSPASIAL SEMANTIK PADA NAMA TEMPAT DI CIREBON 2023-02-07T09:42:38+07:00 Sri Wulandari sriwulandari@untidar.ac.id <p>Cirebon adalah sebuah wilayah di Jawa Barat yang lokasinya menghubungkan<br>antara Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Wilayahnya yang strategis menyebabkan<br>Cirebon berkembang dengan pesat secara bisnis dan infrastruktur. Bagaimanapun,<br>Cirebon adalah sebuah wilayah yang usianya telah mencapai lebih dari 600 tahun<br>dan hal ini dapat dilihat dari penelusuran nama-nama tempat di Cirebon yang<br>berasal dari naskah kuno. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri perubahan<br>makna nama-nama tempat yang ada di wilayah Cirebon, terutama yang bersumber<br>dari naskah kuno Cariyos Walangsungsang, yang merupakan satu dari rangkaian<br>babad cerbon untuk dibandingkan maknanya saat ini. Makna nama-nama tempat<br>dikaji dengan menggunakan pendekatan geospasial semantik, sehingga makna<br>yang dimaksud adalah makna yang tidak terbatas pada makna leksikal, alih-alih<br>makna yang terbentuk karena fungsi sebuah entiti, terutama tempat. Perubahan<br>makna tempat berdasarkan fungsinya yang dikaji dari dua masa berbeda termasuk<br>dalam kajian linguistik historis. Guna mengklasifikasikan nama-nama yang<br>ditemukan dalam naskah kuno, studi toponomastik digunakan. Hasil dari<br>penelitian ini menunjukkan adanya pergeseran semantik pada nama-nama tempat<br>yang ada sejak dulu hingga kini. Adapun perubahan lainnya tidak dapat<br>diklasifikasikan ke dalam kategori pergeseran semantik karena telah mengalami<br>perubahan fungsi secara signifikan sehingga tidak memiliki kaitan dari masa<br>lampau hingga kini. Perubahan lain yang terjadi adalah hilangnya nama-nama<br>tempat yang pernah disebutkan dalam naskah kuno pada saat ini.</p> 2023-02-07T09:42:34+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/85 DIGLOSIA KESEHARIAN MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2023-02-07T09:43:58+07:00 Wahyu Asriyani wahyuasriyani@upstegal.ac.id Agus Riyanto wahyuasriyani@upstegal.ac.id Ai Djamilatul Wahidah wahyuasriyani@upstegal.ac.id <p>Diglosia dapat dimaknai sebagai ragam bahasa bagi sekolompok orang maupun<br>masyarakat. Mahasiswa dalam hal ini juga dapat dikategorikan menjadi bagian dari<br>sekelompok orang yang memiliki ragam dalam penuturan kesehariannya. Oleh<br>karena itu, melalui penelitian ini akan dipaparkan mengenai bentuk dan faktor<br>penyebab diglosia pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)<br>di Universitas Pancasakti Tegal (UPS Tegal). Pengumpulan data dalam penelitian ini<br>menggunakan metode pengamatan, wawancara, dokumentasi, serta dilengkapi<br>dengan alat bantu perekaman. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa Fakultas<br>Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pancasakti Tegal menggunakan<br>lebih dari satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia, dialek Tegalan, bahasa Inggris<br>serapan dengan dialek khas dari masing-masing penutur. Dengan demikian dapat<br>disimpulkan bahwa mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)<br>tidak hanya menggunakan dua bahasa atau dua ragam atau dua dialek secara<br>bergantian. Diglosia yang terdapat pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu<br>Pendidikan (FKIP) disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari bilingualisme, situasi,<br>lawan bicara, gengsi, hingga perbedaan dialek.</p> 2023-02-07T09:43:53+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/84 OBAH MAMAH: PRINSIP HIDUP ORANG JAWA DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 2023-02-07T09:45:11+07:00 Ari Wulandari kinoysan@gmail.com Tomi Wahyu Septarianto septarianto@upy.ac.id Yanuar Bagas Arwansyah yanuarbagasa@upy.ac.id <p>Orang Jawa memiliki prinsip hidup obah mamah agar tetap survive. Penelitian ini bertujuan<br>untuk mendeskripsikan (1) definisi obah mamah, (2) bentuk dan penerapan obah mamah, (3)<br>makna filosofis dari obah mamah, dan (4) kearifan lokal Jawa yang tercermin dalam obah<br>mamah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan linguistik antropologis<br>dan desain kontekstual. Pendeskripsian obah mamah sangat tergantung pada budaya Jawa.<br>Pengumpulan data mengacu pada teknik catat, observasi partisipasi, dan wawancara. Analisis<br>data mengikuti teori linguistik antropologis. Hasil penelitian ini menunjukkan definisi obah<br>mamah ‘yang mau bekerja akan makan’ memiliki dimensi ekonomi yang menuntut orang Jawa<br>tetap bergerak dan beraktivitas kerja.<br>Bentuk dan penerapan obah mamah dalam kehidupan orang Jawa dalam menghadapi pandemi<br>C-19 adalah (a) mengubah kebiasaan hidup dengan prokes, (b) mengubah kinerja dari rumah,<br>(c) menjual produk atau hasil kerja secara online, dan (d) gotong royong dengan tetangga kiri<br>kanan, dan (e) memperbaiki manajemen keuangan. Makna filosofis dari obah mamah adalah<br>sikap hidup orang Jawa untuk beradaptasi dengan situasi baru agar dapat bertahan hidup<br>dengan baik. Kearifan lokal orang Jawa yang tercermin dari obah mamah adalah sikap terbuka<br>orang Jawa untuk menghadapi berbagai situasi dan kondisi.</p> 2023-02-07T09:45:06+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/92 NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TRADISI BUDAYA MASYARAKAT SUKU KEI DI MALUKU TENGGARA DALAM KAJIAN SASTRA 2023-02-13T14:58:31+07:00 Tri Ratna Herawati Trherawati1971@gmail.com Muncar Tyas Palupi muncartyas@upy.ac.id <p>Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pendidikan karakter pada<br>masyarakat Suku Kei, Kota Toal, di Kabupaten Maluku Tenggara yang dikaitkan dengan<br>studi Sastra Lisan dan untuk mengetahui pendidikan karakter melalui tradisi budaya<br>suku Kei Kota Toal, di Kabupaten Maluku Tenggara, yang memiliki aneka ragam tradisi<br>yang bisa menjadi kekayaan daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan<br>menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif melalui studi wawancara<br>dengan nara sumber. Penelitian ini dilakukan di Desa Kei, Kota Tual, Kabupaten Maluku<br>Tenggara, Propinsi Maluku. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, dan studi<br>dokumen, studi pustaka. Sumber data primer dilakukan melalui wawancara kepada<br>salah satu penduduk di Desa tersebut, dan wawancara melalui internet dengan yang<br>dituakan di Desa tersebut. Data sekunder yang diperoleh melalui data-data pendukung<br>yaitu dokumentasi, cerita dan data sejarah. Data yang dilakukan dengan metode<br>triangulasi melalui wawancara, sumber buku dan hasil dokumentasi. Hasil Penelitian<br>menunjukkan bahwa masyarakat suku Kei sangat memegang teguh nilai-nilai karakter<br>melalui tradisi budaya yaitu tradisi pernikahan, tradisi gotong royong, selamatan<br>kematian, dan tradisi sosial lainnya. Tradisi ini sudah ada sejak jaman nenek moyang<br>yang dilestarikan sampai sekarang oleh masyarakat suku Kei, Kota Toal, Maluku<br>Tenggara. Tradisi budaya suku Kei tersebut dapat diintegrasikan melalui pendidikan<br>karakter dalam Kajian Sastra Lisan</p> 2023-02-13T14:58:26+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/88 PENANAMAN GERAKAN SADAR BENCANA MELALUI CERITA SERI IKAL DAN BOLO PADA ANAK SEKOLAH DASAR 2023-02-13T15:01:25+07:00 Ariesma Setyarum rizma2208@gmail.com Hanindya Restu Aulia rizma2208@gmail.com <p>Terjadinya bencana yang tidak dapat dihindari, tetapi dampak yang ditimbulkan dapatdikurangi<br>dengan pengelolaan risiko bencana. Salah satu upaya pengelolaan bencana adalah pencegahan/<br>mitigasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk medeskripsikan penanaman gerakan sadar bencana<br>(GSB) melalui cerita seri Ikal dan Bolo pada anak usia Sekolah Dasar (SD). Metodepenelitian yang<br>digunakan deksriptif kualitatif. Pengumpulan data dengan cara kepustakaan atautelaah. Analisis<br>data yang menginventariskan, mengklasifikasikan pengetahuan mitigai bencana, dan<br>direalisasikan dalam bentuk cerita seri Ikal dan Bolo. Penelitian ini membahas tentang<br>penanaman gerakan sadar bencana (GSB) melalui cerita seri Ikal dan Bolo pada anak usia Sekolah<br>Dasar (SD). Penanaman gerakan sadar bencana yang dapat diberikan guru pada siswa sekolah<br>dasar (SD) melalui pemahaman mengenai mitigasi bencana alam dan sosialisasi terkait langkahlangkah dilakukan dalam mitigasi bencana.</p> 2023-02-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/91 NILAI PENDIDIKAN KARAKTER KUMPULAN CERPEN MANUSIA LANGIT KARYA HABIB N. ALAYDRUS 2023-02-17T22:01:37+07:00 Adi Nurohman kangnut11@gmail.com Primasari Wahyuni primasari@upy.ac.id Fitri Jamilah fitrijamilah@upy.ac.id <p>Pendidikan karakter memiliki kaitan erat dengan karya sastra. Berdasarkan<br>pembacaan awal, kumpulan cerpen Manusia Langit karya Habib Novel Alydrus<br>ditengarai sebagai karya sastra profetik. Terlihat jelas di dalam kumpulan cerpen<br>karya Habib Novel Alydrus tersebut memiliki nilai pendidikan karakter karena di<br>dalam kumpulan cerpen tersebut menceritakan tentang kegigihan dan semangat<br>pantang menyerah tokoh utama dalam mencapai kesuksesan. Penelitian ini<br>bertujuan untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karakter dalam kumpulan<br>cerpen Manusia Langit karya Habib Novel Alaydrus. Metode yang digunakan dalam<br>penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian nilai pendidikan<br>karakter yang terdapat pada kumpulan cerpen Manusia Langit karya Habib N.<br>Alaydrus adalah nilai pendidikan karakter religius, jujur, disiplin, dan tanggung<br>jawab. Kemudian terdapat tanda di dalam teori semiotika Saussurean diantaranya<br>signifier, signified, synchronic, diachronic, syintagmatic dan paradigmatic.</p> 2023-02-17T22:01:33+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/90 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS QUIZZIZ DALAM PEMBELAJARAN TEKS FABEL KELAS VII SMP NEGERI 2 SEWON BANTUL 2023-02-17T22:03:13+07:00 Idha Nur Utami ninawidyaningsiih@gmail.com Nina Widyaningsih ninawidyaningsiih@gmail.com <p>Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) mengetahui pengembangkan Lembar Kerja<br>Peserta Didik (LKPD) berbasis Quizziz dalam pembelajaran teks fabel; 2)<br>mengetahui kualitas Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Quizziz<br>berdasarkan penilaian ahli; 3) mengetahui daya tarik Lembar Kerja Peserta Didik<br>(LKPD) berbasis Quizziz yang dikembangkan; 4) mengetahui efektivitas Lembar<br>Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Quizziz dalam pembelajaran teks fabel.<br>Penelitian ini memiliki jenis yaitu pengembangan (Research and Development)<br>model ADDIE (analyze, design, development, implementation and evaluation).<br>Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sewon Tahun Akademik 2021/2022.<br>Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII H sebanyak 29 siswa. Prosedur<br>pengembangan melalui tahap ADDIE. Teknik pengumpulan data menggunakan<br>angket respon siswa, lembar validasi ahli materi, ahli media, pre-test dan post-test.<br>Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik<br>(LKPD) berbasis Quizziz dalam pembelajaran teks fabel siswa SMP Negeri 2 Sewon;<br>2) Kualitas Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Quizziz dikatakan valid<br>berdasarkan penilaian ahli media mendapat skor 48 pada kualifikasi sangat baik,<br>penilaian ahli materi mendapat skor 66 pada kualifikasi sangat baik; 3) Respon<br>siswa dengan nilai 275 dengan presentase 94,82% pada kualifikasi sangat baik; dan<br>4) Hasil tes siswa diperoleh bahwa data nilai tidak terdistribusi normal dan tidak<br>homogen, sehingga dilakukan uji non parametrik Wilcoxcon. Dengan adanya<br>pengaruh penggunaan LKPD berbasis quizziz terhadap hasil belajar bahasa<br>Indonesia pada siswa kelas VII H SMP Negeri 2 Sewon.</p> 2023-02-17T22:03:09+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/89 DEIKSIS PERSONA DAN TEMPAT DALAM FILM NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI KARYA ANGGA DWIMAS SASONGKO DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP 2023-02-17T22:04:54+07:00 Oza Novendo Alfanda Putra osanovendo47@gmail.com Muncar Tyas Palupi muncartyas@upy.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan deiksis persona pada film<br>Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, mendeskripsikan penggunaan deiksis tempat pada<br>film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, dan mendeskripsikan relevansinya dengan<br>pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif<br>kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan yang mengandung deiksis persona<br>dan tempat. Sumber data penelitian ini adalah film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.<br>Cara pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak dan catat. Keabsahan data<br>dalam penelitian ini diperoleh dengan peningkatan ketekunan. Dalam penelitian ini<br>ditemukan bentuk deiksis persona yang sejumlah 443, meliputi: aku, saya, dia, kamu,<br>kita, kami, mereka, dan kalian. Bentuk deiksis tempat yang ditemukan ada 29 data,<br>meliputi: di sini, di sana, di mana, di bawah, ke sini, dan ke atas. Penelitian ini dapat<br>direlevansikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP kelas VII dalam<br>pembelajaran mengenai kata ganti.</p> 2023-02-17T22:04:46+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/view/93 NOVEL AROMA KARSA KARYA DEE LESTARI; ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES 2023-02-23T08:56:51+07:00 Almayda Sholikhah almaydasholikhah4@gmail.com Rika Novita Kusumaningrum rika@upy.ac.id <p>Fokus utama kajian ini untuk mengetahui analisis kode Semiotika Roland Barthes yang dalam novel<br>Aroma Karsa karya Dewi Lestari, terbit tahun 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini<br>adalah metode deskriptif, termasuk di dalam kategori penelitian kualitatif. Hasil penelitian<br>menyebutkan terdapat tiga sistem kode yang diciptakan ahli pakar Semiotika yaitu Roland Barthes<br>yaitu Kode teka-teki, kode aksi, dan kode budaya dengan tujuan memahami karya sastra dengan baik<br>dan benar meliputi: (1) kode teka-teki ditemukan sebanyak 15 data, (2) kode aksi ditemukan<br>sebanyak 25 data, dan (3) kode budaya ditemukan sebanyak 18 data. Novel Aroma Karsa memiliki<br>beberapa kata-kata yang terkandung didalamnya, yang sulit dimengerti. Oleh sebab itu, dengan<br>menggunakan kode teka-teki, kode aksi, dan kode budaya dapat membantu memahami isi karya<br>sastra tersebut.</p> 2023-02-23T08:56:46+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional PIBSI ke-44 Yogyakarta